Metamorfosis Belalang: Proses, Gambar dan Penjelasannya

Metamorfosis BelalangMetamorfosis belalang tergolong ke dalam metamorfosis tidak sempurna. Sebab belalang tidak mengalami fase larva atau pupa. Selain itu perkembangan dalam siklus hidup tidak mengalami perubahan fisik apapun.

Jumlah dari keseluruhan spesies belalang lebih dari 11.000 spesies. Walaupun jumlah dari spesies belalang cukup fantastis, warna dari belalang hanya terdapat 2 macam. Tubuh belalang hanya mempunyai 2 jenis warna, yaitu hijau dan coklat. Ada pula jenis belalang yang mempunyai bintik – bintik pada tubuhnya.

Belalang ini tergolong ke dalam jenis hewan herbivora / pemakan tumbuhan. Pada kepala belalang terdapat sepasang antena. Hewan ini mempunyai 2 buah sayap. Ada 2 macam keahlian yang dimiliki oleh belalang, yaitu melompat dan terbang. Kaki belakang pada belalang digunakan untuk melompat. Sedangkan kaki depan digunakan untuk merayap.

Belalang mempunyai 2 pasang sayap, yaitu sayap depan dan belakang. Kedua sayap tersebut digunakan untuk terbang. Karakteristik mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pada sayap belakang dan tekstur kasar. Sementara untuk sayap belakang berukuran lebih besar dan lebih halus.

Daur Hidup Belalang:

Gambar Proses Metamorfosis Belalang
@duniainformasisemasa3867

Fase metamorfosis pada belalang terdapat 3 jenis fase, yaitu fase telur, belalang muda dan belalang dewasa. Berikut ini adalah fase metamorphosis tidak sempurna dari belalang.

1. Fase Telur.

Pada belalang, fase telur merupakan fase metamorfosis pertama. Cara belalang betina bertelur sangat unik. Begitu pula dengan bentuk telur belalang. Sebagai hewan yang mempunyai habitat darat, sebagian besar siklus hidup belalang berada di darat. Walaupun terkadang belalang berada di langit lepas. Sedangkan masa perkawinan belalang yaitu pada musim panas ataupun kemarau.

Setelah terjadinya suatu perkawinan antara belalang jantan maupun betina, akan terjadi pembuahan dan belalang betina bertelur. Sebagai induk, belalang betina juga mempunyai cara tersendiri dalam menjaga telur. Walaupun terkadang sang induk pergi menghilang begitu saja.

Musim kawin belalang terjadi pada pertengahan musim kemarau atau musim panas. Jumlah telur yang dapat dihasilkan oleh belalang betina dapat mencapai ±300 butir telur. Siklus telur belalang merupakan fase telur yang paling lama di antara fase telur hewan lain. Dalam fase telur dapat memakan waktu hingga ±10 bulan. Siklus tersebut dapat juga melebihi dari 10 bulan hingga musim semi dimulai.

Karakteristik dari telur belalang cukup unik. Telur belalang biasanya berwarna putih dan agak lengket seperti nasi. Tempat yang digunakan belalang menyimpan telur di bawah pasir, tepatnya dalam kedalaman ±5 cm. Selain pasir, belalang betina juga menggunakan media daun dan batang pohon untuk menyimpan telur.

Baca juga: Metamorfosis Lalat

2. Fase Nimpha

Setelah fase telur berakhir, telur belalang akan menetas dan memasuki fase Nipah. Dalam fase ini belalang akan keluar dari cangkang telur dengan bentuk fisik sempurna tetapi dalam ukuran kecil. Tetapi sayap dan alat reproduksi pada nimpha belalang belum muncul.

Pada fase ini belalang belum dapat terbang dan hanya dapat merayap. Sedangkan kelangsungan hidup pada fase ini hanya sebesar 50%. Hal ini disebabkan karena nimpha merupakan sebuah mangsa bagi hewan lain, seperti tikus, ayam, kadal dan lain – lain. Apalagi kondisi nimpha yang belum mempunyai sayap sehingga pertahanan nimpha untuk menghindar sangat minim.

Kemudian nimpha akan mengalami pergantian kulit 5 – 6 kali atau lebih hingga mempunyai bentuk fisik seperti belalang dewasa. Faktor suhu dan kelembaban sangat mempengaruhi banyaknya pergantian kulit yang terjadi pada nimpha belalang. Dalam fase ini tidak memakan waktu yang begitu lama seperti fase telur. Umur maksimal nimpha belalang selama 5 – 10 hari.

Baca juga: Metamorfosis Kupu Kupu

3. Fase Belalang Dewasa

Setelah fase nimpha berakhir, akan memasuki fase berikutnya yaitu fase belalang dewasa. Pada fase ini belalang mempunyai sifat sangat aktif. Dengan bentuk fisik sempurna dan mempunyai sayap, belalang dewasa sering terbang ke berbagai macam tempat. Tujuan utama belalang berpindah – pindah adalah berburu makanan.

Pada fase ini belalang mempunyai pertahanan tubuh yang sangat baik. Sehingga dapat segera lolos ketika diincar sebagai mangsa. Belalang dewasa membutuhkan waktu selama ±15 – 20 hari untuk melakukan reproduksi. Sedangkan umur maksimal belalang dewasa hanya selama 30 hari. Kemudian belalang pun akan mati.

Dalam fase ini dapat juga memakan waktu kurang dari 1 bulan. Penyebab utamanya adalah perburuan liar yang dilakukan manusia. Belalang yang mempunyai kandungan protein tinggi, sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia dan hewan lainnya. Maka dari itu belalang pun menjadi incaran pertama bagi para predator.

Selain berperan sebagai mangsa, belalang juga tergolong hama bagi para petani. Sebab belalang dapat merusak hasil panen. Sehingga pada fase ini proses reproduksi belalang juga sangat minim, hanya sebesar 50%. Namun dengan sekali bertelur dapat mencapai hingga ±300 butir, populasi belalang cukup aman.

Baca juga: Metamorfosis Nyamuk

Itulah proses dari metamorfosis belalang yang tergolong ke dalam metamorfosis tidak sempurna. Karena belalang tidak mengalami perubahan bentuk fisik yang sangat mencolok.