Metamorfosis kupu kupu – Mengetahui Proses Metamorfosis kupu kupu sangat diperlukan untuk memahami bagaimana daur hidup kupu-kupu. Kupu-kupu adalah salah satu jenis serangga yang memiliki daur hidup yang sempurna. Dalam ilmu pengetahuan alam atau IPA, daur hidup seperti itu disebut sebagai metamorfosis sempurna.
Apakah Anda tahu bagaimana proses metamorfosis kupu-kupu itu? Untuk mengetahui proses nya simak fakta kupu-kupu beserta proses metamorfosis nya sebagai berikut!
Daftar Isi
Metamorfosis Kupu kupu:
Apa Itu Metamorfosis?
Sebelum mengetahui tentang metamorfosis kupu-kupu, Anda harus tahu terlebih tentang apa itu metamorfosis. Metamorfosis merupakan suatu tahapan dari daur hidup hewan dengan melibatkan bentuk tubuh yang dimulai dari bertelur hingga dewasa. Tahapan khusus yang terjadi biasanya meliputi beberapa fase yaitu seperti fase bertelur, fase menetas, dan fase dewasa. Setiap fase yang dialami setiap hewan berbeda-beda. Semua tergantung pada tipe metamorfosis yang manakah hewan itu.
Ketika suatu makhluk hidup mengalami proses metamorfosis, maka akan terjadi perubahan dalam tubuhnya. Perubahan-perubahan yang dimaksud meliputi perubahan fisiologis, perubahan anatomi, dan perubahan morfologi. Beberapa hewan yang mengalami proses metamorfosis adalah kelompok serangga, molusca, amfibi (katak), crustacea (udang-udangan), tunicata, dan echonodermata.
Masih berbicara tentang metamorfosis, metamorfosis pada hewan dibagi menjadi dua macam. Mereka adalah metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Beberapa binatang yang mengalami metamorfosis sempurna di antaranya adalah Kupu-kupu, katak, dan lainnya. Sedangkan serangga lainnya mengalami metamorfosis secara tidak sempurna.
Jika dilihat dari fasenya, metamorfosis memiliki empat fase utama. Fase tersebut di antaranya yaitu telur, nimfa atau larva, pupa, hingga menjadi imago. Lalu apa yang membedakan antara metamorfosis sempurna dan tidak sempurna? Cukup mudah untuk membedakannya.
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna akan mengalami semua fase dalam metamorfosis termasuk pada pupa. Pupa dalam artian sejajar dengan kepompong jika pembahasannya adalah kupu-kupu. Sedangkan hewan yang tidak mengalami fase pupa atau kepompong (kupu-kupu), maka ia mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Pengetahuan Umum Terkait Metamorfosis Kupu-kupu
Kupu-kupu merupakan salah satu jenis serangga yang masuk dalam kategori ordo Lepidoptera. Hewan yang indah tampilan nya ini adalah hewan diurnal. Diurnal berarti aktif ketika di siang hari. Sedangkan kebalikan dari diurnal adalah nokturnal yang terjadi pada ngengat (aktif di malam hari).
Ada banyak sekali spesies atau jenis kupu-kupu. Terhitung sekitar 600 spesies kupu-kupu yang hidup di Pulau Jawa dan Bali. Jadi, jangan heran jika Anda menjumpai kupu-kupu yang memiliki bentuk atau warna yang berbeda.
Dilihat dari daur hidupnya, kupu-kupu mengalami siklus hidup yang sempurna atau biasa disebut metamorfosis sempurna. Hal ini dikarenakan kupu-kupu mengalami semua fase yang terjadi pada metamorfosis sempurna. Fase tersebut adalah bertelur, nimfa, pupa, dan imago. Poin khususnya di sini adalah pupa nya. Kupu-kupu mengalami fase pupa atau kepompong dalam perjalanan hidup nya.
Proses Metamorfosis Kupu-kupu:
Berbicara tentang kupu-kupu, serangga ini masuk dalam kategori metamorfosis sempurna. Bagaimana tahapannya? Tahapan singkatnya dimulai dari telur, larva, pupa, kepompong hingga menjadi kupu-kupu. Untuk mengetahui proses yang terjadi dalam setiap tahapannya, simak ulasannya berikut!
1. Fase Telur.
Fase metamorfosis kupu-kupu pertama yaitu fase telur. Seperti yang kita ketahui, kupu-kupu berkembang biak dengan cara bertelur. Umumnya induk kupu-kupu akan meninggalkan telurnya di permukaan tanaman seperti ujung daun misalnya. Berkenaan apa saja tanaman yang ditumpangi nya untuk menaruh telur adalah sesuai keinginan kupu-kupu. Itu artinya, setiap kupu-kupu mungkin akan memiliki tempat berbeda ketika bertelur.
Bentuk telur yang dikeluarkan induk kupu-kupu berbentuk bulat kecil. Biasanya bergerombol berwarna putih. Telur-telur itu nantinya akan menetas membentuk larva setelah jangka 4 hingga 5 hari lamanya.
2. Fase Larva/ Ulat.
Fase selanjutnya setelah telur adalah larva atau biasa kita kenal dengan sebutan ulat. Fase ini terjadi setelah telur-telur yang dikeluarkan induk kupu-kupu menetas. Telur yang menetas akan mengeluarkan larva atau ulat kecil. Ulat-ulat kecil itu akan tumbuh dan kembang dengan memakan dedaunan.
Tidak butuh waktu yang lama, ulat-ulat tersebut akan tumbuh cepat dan siap untuk mengganti kulit mereka. Proses pergantian kulit berlangsung secara alami. Proses ini dinamakan sebagai proses molting. Proses molting atau pergantian kulit bisa terjadi hingga 6 kali banyaknya.
Setelah pergantian kulit itu dialami, maka fase kepompong pun akan terjadi. Fase menjadi kepompong terjadi pada ulat dewasa yang memiliki tubuh besar. Pada saat itulah ulat akan berhenti untuk makan.
Ulat dewasa ini nantinya akan mencari tempat yang cocok untuk dirinya beristirahat selama 10 hari. Pada rentang hari itulah akan terjadi perubahan dari ulat hidup menjadi kepompong.
3. Fase Kepompong.
Fase Kepompong disebut juga sebagai Fase Pupa, yaitu fase yang terjadi setelah ulat dewasa berhenti makan. Sebelum menjadi kepompong, ulat dewasa pasti sudah mencari tempat yang tepat untuk ia berlindung dan beristirahat. Seperti yang diketahui, umumnya kepompong memiliki dua warna khas yaitu hijau dan ada yang cokelat. Lapisan kulit kepompong memiliki tekstur yang lembut.
Bagaimana dengan coraknya? Corak kepompong atau pupa berbentuk seperti kamuflase hewan dengan lingkungan nya. Itu mengapa, banyak kepompong yang tidak terlihat karena menyerupai warna atau bentuk dari lingkungan di sekitar nya. Hal ini sama halnya dengan konteks binatang bunglon yang senang berkamuflase.
Pada masa istirahat, kepompong akan terlihat diam menempel pada tumbuhan inang atau tempat tertentu. Mungkin jika dilihat dari luar, seperti tidak ada aktivitas yang terjadi di dalamnya. Namun, sebenarnya pada masa itulah, ulat dewasa mulai terbentuk menjadi kupu-kupu yang indah.
Proses perubahan itu pun akan menghabiskan waktu yang cukup lama. Biasanya waktu tercepat untuk menjadi kupu-kupu adalah setelah beristirahat selama 6 hari. Sedangkan waktu terlama nya adalah 20 hari.
4. Fase Kupu-kupu.
Fase final atau akhir dari metamorfosis sempurna kupu-kupu adalah fase kupu-kupu itu sendiri. Kepompong yang sudah berdiam diri untuk beberapa hari akan siap mengeluarkan isinya. Tidak seperti pada bentuk pertama, melainkan bentuk baru yang lebih indah. Kupu-kupu akan keluar dari kepompong jika ia sudah selesai dalam proses pembentukan nya.
Mungkin beberapa dari Anda belum mengetahui bagaimana bentuk kupu-kupu yang keluar dari kepompong itu. Sama halnya keluar dari telur, kupu-kupu kecil yang keluar dari kepompong pun masih basah. Hal ini dikarenakan kondisi di dalam kepompong lembap seperti yang terjadi pada telur.
Salah satu cairan yang terdapat pada kepompong yang bermanfaat bagi kupu-kupu adalah cairan hemolymph. Cairan ini berfungsi untuk membuat kupu-kupu mudah dalam membentangkan sayapnya. Selain itu ia juga akan membantu pertumbuhan dari kupu-kupu itu sendiri. Kupu-kupu buang sudah keluar dari kepompong itu akan merangkak di atas permukaan daun. Tujuannya adalah agar ia bisa dengan mudah untuk belajar terbang.
Setelah kupu-kupu sudah bisa terbang sendiri dengan lancar, mereka akan mencari makanan sendiri secara independen. Salah satu makanan favorit kupu-kupu yang tetap eksis dari dulu hingga sekarang adalah nektar. Nektar dapat ditemukan di banyak bunga yang hidup di dunia.
Interaksi antara bunga dengan kupu-kupu ini dikategorikan sebagai interaksi mutualisme antar dua makhluk hidup. Interaksi ini menunjukkan bahwa hubungan antara kupu-kupu dan bunga adalah saling menguntungkan.
Demikian adalah pembahasan tentang metamorfosis kupu-kupu. Sekarang Anda tahu bahwa kupu-kupu memiliki daur hidup yang sempurna yang awalnya hanya telur hingga menjadi kupu-kupu yang indah. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda!