Metamorfosis Nyamuk – Simak penjelasan tentang metamorfosis nyamuk secara teliti agar tidak salah memahami. Nyamuk adalah salah satu jenis serangga yang berkembang biak melalui proses metamorfosis. Nyamuk sering kali dianggap sebagai serangga yang cukup mematikan di samping binatang beracun seperti Ana Konda. Ya, hal ini dikarenakan nyamuk bisa saja menghisap darah manusia dan menyalurkan penyakit dari satu orang ke orang lainnya.
Perkembangan nyamuk menjadi sangat pesat di suatu tempat yang kumuh dan tidak terurus. Berbicara tentang perkembangan nyamuk, apakah Anda tahu bagaimana cara nyamuk memperbanyak diri? Untuk mengetahuinya simak proses tahapan perkembangbiakan nyamuk di bawah ini!
Daftar Isi
Proses Metamorfosis Nyamuk:
Sama halnya dengan kupu-kupu, nyamuk juga mengalami metamorfosis secara sempurna. Seperti yang diketahui bahwa metamorfosis dibagi menjadi dua jenis yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Di sini nyamuk bertindak sebagai insekta yang mengalami daur hidup sempurna. Hal ini dikarenakan nyamuk mengalami semua fase yang terdapat dalam metamorfosis sempurna.
Dalam artian, nyamuk mengalami fase pupa yang mana menjadi syarat dikatakan bahwa insekta tersebut mengalami metamorfosis sempurna. Umumnya, metamorfosis sempurna dibagi menjadi 4 fase, di antaranya adalah fase telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa. Untuk mengetahui penjelasan lebih detailnya, simak ulasan di bawah ini!
1. Tahapan Telur.
Tahap pertama dalam proses metamorfosis nyamuk adalah telur. Sebelum terjadinya tahapan ini, telah terjadi pembuahan antara sel telur nyamuk betina dan spermatozoa nyamuk jantan. Proses pembuahan ini nantinya akan menghasilkan zigot hingga nyamuk betina mengeluarkannya dalam bentuk telur. Telur-telur yang dikeluarkan oleh induk betina akan diletakkan di dalam permukaan air yang tenang atau tempat lembap.
Salah faktor penting yang juga mendukung perkembangan telur nyamuk adalah air tempat induk nyamuk meletakkan telurnya. Kelangsungan hidup telur nyamuk tergantung pada kondisi air. Jika air tersebut mengering, maka dapat dinyatakan bahwa telur yang diletakkan di air itu pun akan mati. Namun, jika air mengalir tenang, pertumbuhannya akan semakin cepat. Umumnya, butuh waktu selama sekitar 2 hingga 3 hari untuk membuat telur menetas.
2. Tahapan Larva (Jentik)
Setelah semua telur menetas dengan baik, maka akan muncul larva nyamuk yang disebut dengan Jentik-jentik nyamuk. Jentik-jentik itulah yang keluar dari telur dan hidup di permukaan air. Mereka akan berkembang biak di sana hingga benar-benar bisa meninggalkan tempat mereka dan beralih ke tempat lainnya. Butuh sekitar kurang lebih 7 hingga 10 hari bagi mereka untuk menjadi pupa.
Dalam kurun waktu itu, jentik akan mengalami 4 tahapan pertumbuhan atau instar. Dari tahapan tersebut, mereka akan mengalami beberapa perubahan seperti bertambahnya jumlah bulu-bulu halus di tubuhnya dan perubahan bentuk. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan larva nyamuk. Faktor tersebut di antaranya ketersediaan bahan makanan, ada tidaknya predator dalam ekosistem air, dan suhu air.
3. Tahapan Pupa (Kepompong).
Tahapan selanjutnya setelah larva adalah Pupa. Ini adalah tahapan penting dalam metamorfosis, karena tidak semua insekta atau binatang mengalaminya. Tahap ini menandakan bahwa kehidupan di perairan untuk larva nyamuk akan berakhir dan akhirnya siap untuk berpindah tempat. Seperti halnya kupu-kupu, larva nyamuk juga akan berubah menjadi pupa tua disebut kepompong. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan kematangan nyamuk menuju tahap dewasa. Tahap ini juga bertujuan untuk menyempurnakan struktur tubuh nyamuk agar dapat terbang dengan baik nantinya.
Dalam tahapan ini, pupa akan mengalami keadaan pasif yang dinamakan dengan keadaan inaktif. Walaupun tampak tak ada aktivitas pergerakan, fungsi pernapasannya masih berjalan. Nyamuk tersebut tetap bisa bernafas melalui corong napas yang terletak di atas pupa. Tahapan pupa akan selesai setelah sekitar 12 hari lamanya. Selama proses pembentukan, sayap-sayap halus akan mulai terbentuk dengan baik.
4. Nyamuk Dewasa.
Tahap terakhir dari metamorfosis pada nyamuk adalah nyamuk dewasa. Setelah nyamuk yang berada di dalam pupa sudah melalui proses perkembangbiakan selama 12 hari, maka mereka akan keluar. Jika dilihat dari gendernya, nyamuk jantan umumnya lebih cepat keluar dari pupa dibandingkan dengan nyamuk betina.
Setelah keluar dari pupa, mereka pun akan melakukan perkawinan dan metamorfosis pun akan terjadi lagi secara berurutan. Setelah kawin, biasanya nyamuk betina beristirahat selama kurang lebih 2 hari sebelum menghisap darah manusia untuk memenuhi nutrisi telurnya.
Mengapa nyamuk suka sekali menghisap darah manusia? Hal ini dikarenakan darah manusia mengandung protein yang berguna bagi kelangsungan hidup nyamuk. Tidak hanya darah manusia, terkadang mereka juga menghisap darah beberapa hewan untuk mengisi perut mereka.
Baca juga: Metamorfosis Kupu Kupu
Perlu Anda ketahui, nyamuk betina hanya memiliki kesempatan untuk bertelur satu kali hingga akhirnya mati. Dapat dihitung bahwa seekor nyamuk hanya akan hidup selama kurang lebih 2 hingga 4 minggu lamanya. Demikian pembahasan tentang metamorfosis nyamuk yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi di atas menambah referensi Anda!