Ulul Azmi

Mendengar kata Ulul Azmi mungkin sudah tidak asing di telinga para umat muslim. Tapi ternyata belum semua orang memahami arti ulul azmi tersebut. Ulul Azmi merupakan sebuah gelar yang diberikan kepada para Nabi yang dipilih langsung oleh Allah SWT.

Ulul Azmi

Dari 25 Nabi dan Rasul yang paling dikenal oleh umat muslim, Allah SWT memilih 5 Nabi dan Rasul sebagai Ulul Azmi. Lalu siapa sajakah Nabi dan Rasul yang termasuk Ulul Azmi dan apa arti Ulul Azmi sebenarnya?

Pengertian Ulul Azmi

Menurut Ensiklopedia Islam (1993:121) Ulul Azmi yaitu orang atau golongan yang memiliki kemauan yang teguh dan ketabahan yang luar biasa. Kata Ulul Azmi diambil dari bahasa Arab dan terdiri dari 2 kata, yaitu Ulu yang artinya “memiliki” dan Azmi yang artinya “Tekad ataupun keteguhan”.

Bahkan dalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang Ulul Azmi yang terdapat di Qur’an Surah Al-Ahqaf ayat 35 yang arti ayatnya yaitu “Maka Bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati, dan janganlah engkau memintaa agar azab segera diturunkan…”

Kemudian ayat lain yang juga menjelaskan Ulul Azmi yaitu Surah Al-Ahzab ayat 7 yang berbunyi “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari engkau, dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.”

Ayat Al-Qur’an lainnya yaitu Surah Asy-Syura ayat 13 yang artinya “Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan ‘Isa, yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya….”

Jadi arti Ulul Azmi sendiri adalah Nabi dan Rosuk pilihan Allah SWT dengan keteguhan iman yang luar biasa dan diberikan keistimewaan serta mu’jizat yang tidak dimiliki Nabi-nabi lainnya.

Ciri Ciri Ulul Azmi

Tidak semua Nabi mendapat gelar istimewa ini, sehingga kelima Nabi pilihan Sang Maha Pencipta ini sangat teguh dalam menyebarkan syiar agama Allah SWT. Para Nabi tersebut hebat bukan karena gelar Ulul Azmi, tapi para Nabi mendapatkan gelar ini karena kehebatannya.

Banyak sekali rintangan yang dihadapi saat berdakwah, salah satunya mendapat pertentangan oleh kaum-kaum yang bukan pengikutnya. Namun karena kemuliaan hatinya, para Rasul itu justru mendoakan kaum-kaum penentang itu mendapatkan hidayah. Tidak hanya berhati mulia, berikut ciri-ciri dari Ulul Azmi:

  • Memiliki hati yang sangat lapang, tingkat kesabarannyapun tinggi
  • Selalu mendoakan kaumnya mendapat hidayah
  • Selalu memohon pada Allah agar kaumnya terhindar dari azab
  • Menyampaikan bagaimana ajaran kitab samawi pada kaumnya
  • Menerima wasiat dan perjanjian dari Allah sesuai firmannya di dalam Qur’an
  • Dakwah yang disampaikan bersifat universal untuk semua bangsa, baik itu manusia atau bangsa jin
  • Menyampaikan syariat agama Allah SWT

Sebenarnya ciri-ciri Nabi dan Rasul yang Ulul Azmi sudah terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahzab pada ayat ke 7. Bahwa Nabi dan Rasul Ulul Azmi sudah menerima perjanjian Sang Maha Pemberi Rahmat.

Artikel terkait : Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

Nabi dan Rasul Ulul Azmi

Seperti yang sudah disebutkan pada banyak ayat di dalam Al-Qur’an, Nabi dan Rasul yang menerima gelar Ulul Azmi adalah Nabi Ibarahim, Nabi Musa, Nabi ‘Isa, Nabi Nuh, dan Rasulullah SAW. Lalu bagaimanakah kisahnya hingga para pilihan Allah itu bergelar Ulul Azmi? Berikut penjelasannya:

1. Nabi Nuh AS.

Nabi yang pertama kali mendapatkan wahyu adalah Nabi Nuh. Wahyu tersebut wajib disampaikan kepada semua umatnya. Dalam menyebarkan ajaran agama Allah Nabi Ibrahim sangat banyak mendapatkan rintangan. Namun kendati demikian Nabi Nuh tetap tabah dalam berdakwah.

Seperti arti Ulul Azmi yang berarti memiliki keteguhan hati dan iman yang luar biasa, Nabi Nuh pun terus berdakwah meski sudah bertahun-tahun dakwahnya ditentang kaumnya, kerabat dekatnya, keluarganya, bahkan istrinya sendiri.

Hinaan dan tentangan selalu dihadapi, bahkan kaum pada zaman Nabi Nuh merupakan kaum yang paling keji. Banyak sekali bentuk kezaliman dan penentangan ajaran yang dibawa Nabi Nuh AS. Kekejian kaumnya saat itu diwariskan secara turun-temurun. Orang tua akan memerintahkan anaknya untuk menentang dan memusuhi Nabi Nuh, sehingga semakin banyak kaum kafir melahirkan generasi kafir.

Setelah bertahun-tahun berdakwah dan menghadapi semua perlakuan buruk kaum kafir, Nuh memohon pertolongan Allah, dan diperintahkanlah ia membuat sebuah bahtera besar. Ia diperintahkan membawa binatang secara berpasangan ke bahtera tersebut.

Sedangkan manusia, hanya pengikutnya, keluarganya dan orang-orang beriman saja yang ikut ke bahtera. Benar saja setelah bahtera selesai dan semuanya ada dibahtera, banjir besar datang dan menenggelamkan semua kaum kafir.

2. Nabi Ibrahim AS.

Nabi bergelar Ulul Azmi selanjutnya adalah Nabi Ibrahim disebut juga sebagai Ayahnya para Nabi. Ibrahim AS yang mendapatkan julukan “kesayangan Allah” ini sangat terkenal dengan kisah dan mukjizatnya yang tidak merasa panas meski bakar api.

Perjuangannya dalam meluruskan kaumnya agar tidak menyembah berhala mengalami banyak pertentangan. Sehingga tidak heran jika Allah memberikan gelar Ulul Azmi. Ayah Nabi Ismail ini juga pernah diperintahkan Allah untuk menyembelih Ismail dan Ibrahim mematuhinya. Namun sebelum disembelih, Allah menggantinya dengan hewan, dan dari situlah awal dari Kurban pada Idul Adha.

3. Nabi Musa AS.

Arti Ulul Azmi yang merupakan gelar untuk Nabi-nabi yang istimewa juga diberikan pada Nabi Musa. Nabi yang diberi julakan sebagai “orang yang berbicara dengan Allah” ini mempunyai mukjizat bisa membelah lautan.

Perjuangan Nabi Musa yang paling berat adalah ketika harus melawan Fir’aun dan para pengikutnya. Musa meminta Fir’aun untuk membebaskan Bani Israil, tapi ditolak oleh Fir’aun. Saat Musa membawa pergi Bani Israil, Fir’aun beserta bala tentaranya mengejar Musa namun tenggelam di lautan.

Kitab Taurat yang diwahyukan Allah kepada Nabi Musa menjadi pedoman bagi Bani Israil hingga generasi berikutnya.

4. Nabi Isa AS.

Nabi yang terlahir wanita suci, Ibnu Maryam, ini juga masih keturunan dari Nabi Ibrahim. Nabi Isa memahami kitab Taurat dan Injil yang diajarkan oleh Allah. Nabi yang terkemuka di dunia dan akhirat ini memiliki banyak mukjizat seperti bisa berbicara sejak bayi, dapat menyembuhkan orang buta, mampu menghidupkan orang mati, dan mukjizat lainnya.

Nabi Isa sangat tabah dalam menyebarkan ajaran agama Allah meski banyak difitnah. Ia dituduh mengguna sihir, penista Yahudi berbagai macam bentuk pertentangan.

Artikel Terkait : Perbedaan Qada dan Qadar dalam Agama Islam

5. Nabi Muhammad SAW.

Kemudian ada Muhammad yang dikenal disebagai Rasul penutup atau Nabi akhir zaman, jadi Muhammad adalah Nabi terakhir. Al-Qur’an yang menjadi pedoman hidup umat muslim hingga kini adalah salah satu mukjizat yang diberikan Allah.

Mukjizat lainnya yang dimiliki Nabi Muhammad yaitu bisa membelah bulan, dari sela-sela jarinya mengalir air, melakukan Isra’ Mi’raj, mampu mencukupkan makanan yang sedikit untuk orang banyak, bisa mengobati sakit mata, dan mukjizat lainnya.

Arti Ulul Azmi adalah ketabahan luar biasa, sehingga Nabi Muhammad SAW dengan berbagai perjuangannya diberikan gelar tersebut. Mulai dari berdakwah, memberikan contoh yang baik, hingga ikut berperang membela agama Islam.