Tarian Aceh adalah salah satu produk kebudayaan yang dimiliki masyarakat Daerah Istimewa Aceh. Salah satu tarian Aceh yang sangat terkenal mendunia adalah tari Saman. Seperti apakah sejarah dan filosofi dari setiap gerakan tari Aceh yang telah mendunia tersebut?
Sejarah Tarian Aceh Saman
Tarian Saman adalah salah satu tari dari Aceh yang paling tersohor hingga sekarang. Tarian Saman sendiri berasal dari wilayah dataran tinggi Gayo. Di masa lalu, tari ini biasanya dilakukan untuk memperingati peristiwa penting menurut budaya adat masyarakat Aceh. Ya, saat dahulu tarian ini umumnya dilakukan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad.
Apalagi di wilayah Kesultanan Aceh, ada peraturan yang menyebutkan bahwa Tari Saman hanya dapat dilakukan pada perayaan Kelahiran Nabi Muhammad di area masjid dekat Gayo. Zaman dahulu tari Saman juga harus dipandu oleh seorang pemimpin, yang biasa disebut Syekh. Dengan demikian, keseragaman formasi dan sinkronisasi waktu menjadi daya tarik utama dalam pertunjukan tari ini.
Untuk itulah para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi tinggi dan latihan yang keras agar bisa tampil dengan sempurna. Pada awalnya tarian ini hanya dianggap sebagai permainan rakyat biasa yang disebut Pok Ane. Melihat minat besar orang-orang Aceh terhadap seni ini maka Sheikh memasukkan lagu-lagu tersebut dengan puisi-puisi yang berisi pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sayangnya kemudian tari Saman menjadi propaganda media pada waktu itu. Dahulu latihan Tari Saman dilakukan di bawah masjid agar mereka tidak bisa ketinggalan sholat berjamaah. Kemudian ketika orang-orang Aceh terlibat dalam konflik perang, syekh kemudian menambahkan puisi perjuangan untuk meningkatkan semangat rakyat Aceh.
Namun, itu adalah masa lalu karena dalam perkembangannya, tari Saman kemudian juga tetap dimainkan di acara-acara publik seperti pesta ulang tahun, pernikahan, pesta khitan, dan acara penting lainnya hingga sampai saat ini.
Selain itu, tarian ini juga sering dipertunjukkan pada sebuah kesempatan yang bersifat resmi, seperti kunjungan tamu antara pemerintah daerah dan negara atau pembukaan festival dan acara lain yang terjadi di wilayah tersebut. Di antara beragam tarian dari seluruh Indonesia, tarian saman ini termasuk dalam kategori seni kebudayaan yang dianggap sangat menarik.
Properti unik terletak pada gerakan tari Saman yang begitu luar biasa sinkron. Para penari Saman dapat bergerak seragam dengan irama harmoni musik. Gerakan disinkronkan saat tubuh dipindahkan, menari dengan aliran harmonis, mengikuti dinamika lagu. Sangat menarik memang, dengan banyak tarian Saman, tidak heran jika tarian ini mampun memikat penonton di TV dan tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari luar negeri.
Filosofi Pemberian Nama “Saman”
Kemudian untuk filosofi pemberian nama Saman sendiri diperoleh dari salah satu cendekiawan Islam terbesar di Aceh yang bernama Syech Saman. Tari Saman biasanya dilakukan dengan menggunakan bantuan alat music berbentuk drum, tangan dan penggunaan suara penari yang harus menepuk dada dan tangan mereka. Keduanya biasanya dikombinasikan dengan menepuk dada dan menampar paha saat para penarinya melakukan sinkronisasi dan menggerakkan tubuh mereka ke arah yang berbeda pada setiap irama.
Tarian saman terus berkembang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kemudian, saat ini, tarian ini telah menjadi acara reguler di lebih banyak festival dan pelantikan negara. Awalnya, tari Saman pada awalnya kurang mendapat perhatian karena komunikasi dan informasi yang terbatas dari dunia luar.
Kemudian, tarian Saman juga pernah dipertunjukkan di atas panggung ketika berada di Pekan Budaya Aceh (PKA) II dan pembukaan resmi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Awalnya Tari Saman selalu menggemuruh di TMII dan menggemparkan dan juga menggairahkan seluruh nusantara dan banyak negara. Gema Tari Saman benar-benar luar biasa.
Lihat : Pakaian Adat Aceh
Gerakan Tari Saman Aceh
Gerakan-gerakan dalam tarian Saman umumnya dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu gerakan tepuk tangan dan gerakan dada menepuk, gerakan gemetar, gerakan dada, gerakan menepuk paha, dan beberapa gerakan tambahan
Tarian ini biasanya dilakukan oleh sejumlah orang dengan menyanyikan lagu dengan berlutut dan melakukan posisi duduk di tempat duduk horizontal di antara mereka sendiri tanpa menggunakan alat untuk musik.
Karena ritme gerakan tarian yang banyak, maka tarian ini biasanya dilakukan oleh banyak laki-laki, tetapi karena perkembangan saat ini maka tari ini juga bisa dilakukan oleh wanita. Adapula tari Saman yang menggunakan campuran antara penari pria dan penari wanita.
Di sisi lain, tari Saman ini umumnya ditarikan oleh sekitar 10 orang, dengan formasi 8 penari dan 2 penari sebagai pemberi isyarat saat bernyanyi. Adapun nyanyian yang sering digunakan untuk mengiringi tari Saman adalah :
- Rengum.
Rengum dinamakan sebagai pembukaan tari Saman. Rengum awalnya seperti pidato pembukaan namun ujung-ujungnya terhubung langsung bersamaan dengan kalimat yang terkandung di dalamnya, termasuk dalam bentuk pujian kepada seseorang yang disamakan, mungkin dengan benda, atau dengan tanaman lain. - Nada.
Nada yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari. - Redet.
Redet merupakan lagu pendek dinyanyikan dengan suara pendek oleh seorang penari di tengah tarian. - Syek.
Lagu yang dinyanyikan oleh penari dengan suara panjang bernada tinggi, adanya tanda perubahan gerak. - Saur.
Saur yaitu lagu yang diulangi oleh semua penari setelah penari solo.
Bagi penikmat seni tari, Saman ini telah menjadi salah satu pertunjukan seni yang terbaik. Di setiap penampilan, tari Saman selalu mendapat perhatian besar dari penonton, bahkan tarian ini juga menyedot perhatian dari negara lain.
Tarian Aceh satu ini juga merupakan sebuah kesenian yang cukup unik, karena mereka hanya menunjukkan gerakan tepuk tangan dan gerakan bagian tubuh lainnya, seperti gerakan dada dan posisi kepala serta tubuh. Properti unik lainnya dapat dilihat pada posisi duduk yang dilakukan para penari dan menggerakkan tubuh yang diletakkan di kiri atau ke kanan, ketika puisi dinyanyikan.
Orang terkadang bertanya-tanya bagaimana para penari dapat secara bersamaan melakukan gerakan tarian yang cepat sehingga nampak terjadi sinkronisasi? Selain latihan yang keras tentu saja harus ada jenis formasi tertentu khususnya yang menempatkan masing-masing penari agar gerakan dan keseimbangan terlihat harmonis dan dinamis saat dalam menari.
Lihat juga: Rumah adat Aceh
Hampir semua tarian rakyat Aceh dipertunjukkan dengan banyak penari. Tarian semacam ini membutuhkan kerja sama dan rasa saling percaya antara syekh (pemimpin dalam tarian) dengan para penari. Namun, apa saja kondisi yang membuat tarian ini menjadi begitu indah dalam gerak, ritme dan sinkronisasi adalah sesuatu yang tidak semua orang tahu.
Nah, selain Tari Saman yang terkenal adapula tarian lain dari Aceh seperti tarian Aceh Kutidhieng dan Tarian Aceh Bungeong Juempa. Tarian ini juga tidak kalau menariknya dari taman Saman. Seperti itulah ulasan mengenai tarian Aceh Saman yang sangat mempesona banyak orang. Begitu banyak kekayaan budaya Indonesia yang ternyata sangat membanggakan.