Lempar Cakram menjadi salah satu cabang olahraga atletik yang tidak begitu mengeluarkan banyak energi. Hanya saja membutuhkan kekuatan tangan yang cukup kuat supaya dapat melempar cakram dengan jarak yang sangat jauh.
Daftar Isi
Pengertian Lempar Cakram
Cakram menjadi salah satu perlengkapan olahraga yang mempunyai bentuk yang sangat unik. Bentuknya sangat mirip dengan bentuk benda mistik dan fantasy yaitu ufo.
Untuk arti dari lempar cakram secara singkat dan sederhana yaitu olahraga yang hanya dilakukan melempar cakram. Di dalam bahasa inggris olahraga ini disebut dengan discus throw.
Selain arti secara singkat ada pula pengertian dari discus throw secara lengkap. Pengertian lempar cakram yaitu cabang olahraga atletik yang terletak pada nomor / nilai kuantitas / frekuensi jumlah lempar yang mana atlet mempunyai kesempatan melempar cakram 3 kali di setiap pertandingan. Dalam 3 kali kesempatan melempar itu, atlet harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai jarak lempar paling jauh.
Meskipun olahraga ini cukup sederhana, tetapi ada beberapa aturan dan juga hal penting yang harus dihindari. Lalu ada pula beberapa tips supaya dapat melempar cakram dengan maksimal dan mampu menghasilkan lemparan sangat jauh.
Sejarah Lempar Cakram
Dalam perkembangannya, olahraga lempar cakram mempunyai sejarah di Dunia dan kemudian masuk ke Indonesia. Berikut penjelasan sejarah singkat lempar cakram di Dunia dan Indonesia.
Sejarah Lempar Cakram Dunia
Olahraga atletik discus throw adalah salah satu cabang olahraga yang sangat legendaris yang telah ada sejak ±1000 tahun SM. Sebab olahraga ini lahir di negara yang mempunyai pengaruh besar terhadap peradaban dunia yaitu Yunani. Dahulu manusia menyadari sesuatu bahwa ketahanan tubuh sangat penting. Belum adanya kendaraan dan teknologi mesin yang mempunyai semua orang harus berjalan kaki selama beberapa km untuk pergi ke suatu tempat.
Bukan hanya sekedar ketahanan tubuh semata, namun juga ketangkasan dalam melempar benda, berlari hingga melompat harus dikuasai dengan baik. Bahkan bagi para pria diharuskan untuk ahli dalam menggunakan pedang / memanah. Hal ini juga bertujuan untuk bertahan hidup, khususnya dari ancaman binatang buas dan mempertahankan wilayah hingga kerajaan.
Sejarah tentang olahraga discus throw dunia tertuang dalam buku Odyssy. Buku tersebut ditulis oleh Homeros. Dalam buku Odyssy tersebut berisi tentang beberapa gerakan dasar olahraga atletik mulai dari lari, berjalan, melempar dan melompat.
Hal ini membuat membuktikan bahwa semua gerakan tubuh manusia telah dikenal sejak masa prasejarah. Suatu ketika ada seseorang yang terdampar di sebuah pulau Phaeacia. Orang tersebut bernama Odysseus. Di pulau Phaeacia terdapat kerajaan yang dipimpin oleh Raja Alcinaus.
Kemudian Odysseus pun dibawa dan menghadap ke Raja Alcinaus. Sang Raja lalu menyambutnya dengan sangat meraih yang diperuntukkan khusus bagi Odysseus. Di acara itu dilengkapi dengan perlombaan olahraga. Mulai dari bergulat, berlari, melompat hingga discus throw. Sang Raja juga turun tangan dalam memeriahkan perlombaan dengan melempar cakram.
Bukan hanya itu, sang Raja juga meminta Odysseus turut serta dalam perlombaan, khususnya discus throw. Sayangnya Odysseus menolaknya secara halus. Namun tetap saja sang Raja bersi keras meminta dan memerintah Odysseus turut serta dalam discus throw. Akhirnya Odysseus pun menuruti perintah sang Raja.
Sebelum mencobanya, Odysseus memohon ijin terlebih dahulu untuk menanggalkan baju perang. Lalu dia pun melempar cakram. Hasil dari lemparan Odysseus sangat sempurna dan dapat melampaui lemparan dari pemuda terbaik pulau Phaeacia.
Induk Organisasi Lempar Cakram di Dunia IAAF atau singkatan dari International Amateur Atlhetic Federation.
Sejarah Lempar Cakram di Indonesia
Untuk sejarah lempar cakram Indonesia dimulai saat masa penjajahan Belanda. Jenis olahraga atletik ini diperkenalkan oleh Belanda. Perkembangan dari discus throw Indonesia dari masa penjajahan hingga kini tidak begitu gempar seperti negara Eropa lain yang pada dasarnya merupakan tempat dimana discus throw terlahir.
Meskipun telah mengenal olahraga discus throw sejak masa Belanda, nyatanya tidak terlalu menarik minat orang pribumi. Hanya segelintir orang yang mencoba / melakukannya.
Perkembangan dari discus throw sendiri dimulai sejak masa penjajahan Jepang. Pada masa itu semua warga pribumi diharuskan untuk berolahraga pada pagi hari. Berbagai macam jenis olahraga pun dilakukan termasuk discus throw ini.
Karena telah menjadi rutinitas, banyak orang pribumi yang menguasai jenis olahraga atletik ini. Hingga sekarang pun banyak atlet yang tertarik menekuni discus throw. Serta menjadi jenis olahraga yang tidak pernah absent di setiap olimpiade.
Induk Organisasi Lempar Cakram di Indonesia adalah PASI atau singkatan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia. Cabang olahraga cakram masuk PASI karena olahraga ini masuk dalam kategori cabang olahraga atletik.
Spesifikasi Ukuran Cakram
Cakram terbuat dari material kayu yang dilengkapi dengan bingkai sabuk besi. Tetapi ada pula cakram yang terbuat dari material lain, seperti karet padat. Khusus untuk cakram yang terbuat dari karet padat hanya digunakan saat latihan untuk pemula.
Bentuk dari cakram identik dan selalu bulat. Jadi sejak awal kemunculannya pada ±1000 tahun SM. Hingga kini, tidak ada perubahan bentuk maupun material cakram itu sendiri.
Ada 2 buah macam ukuran cakram, jenis dari ukuran cakram bersifat baku dan telah disesuaikan dengan ukuran tangan manusia, baik itu pria maupun wanita. Kedua jenis tersebut juga terdapat aturan dalam memakainya. Inilah 2 buah jenis spesifikasi cakram :
Ukuran Cakram untuk Wanita dan Anak Anak :
- Diameter 180 mm – 182 mm.
- Berat ±1 kilogram.
Ukuran Cakram untuk Pria :
- Diameter 219 mm – 221 mm.
- Beratnya ±2 kilogram.
Ukuran Lapangan Lempar Cakram
Bentuk dari lapangan discus throw cukup berbeda jauh dari bentuk lapangan pada umumnya yang identik dengan kotak / persegi. Bentuk lapangan khusus untuk discus throw adalah bulat. Untuk permukaan lapangan harus datar dan tidak licin. Biasanya permukaan lapangan terbuat dari aspal maupun beton.
Lapangan dikelilingi dengan pagar / sangkar. Biasanya terbuat dari kawat besi. Pagar hanya bertujuan untuk antara penonton dengan area pertandingan serta untuk menjamin keselamatan para staff dan orang banyak. Selain ini ada beberapa spesifikasi lain untuk ukuran lapangan lempar cakram ini, antara lain sebagai berikut :
- Diameter lapangan memiliki ukuran 2,5 meter ±5 mm.
- Ukuran sudut lempar ialah 34,92°.
- Perpanjangan garis tengah berukuran ±0,75 meter.
- Garis batas lempar berukuran 5 cm.
- Tinggi Jaring Pelindung : 4 meter.
- Lebar Jaring Pelindung : 6 meter
Gambar Lapangan Lempar Cakram :
Peraturan Lempar Cakram
Ada 2 buah jenis aturan dalam olahraga ini, yaitu aturan untuk juri dan aturan dalam bermain. Peraturan lempar cakram tersebut menjadi jaminan pertandingan discus throw berjalan dengan adil.
Juri Lempar Cakram
Ada 5 juri di dalam permainan discus throw. Masing – masing juri memiliki tugas yang berbeda beda.
- Juri Pertama.
Tugas untuk juri pertama yaitu memanggil atlet. Lalu mengawasi semua gerakan kaki ketika melakukan gerakan melempar maupun memutar. Misalnya posisi kaki berada di belakang lingkaran / area lempar. - Juri Kedua.
Untuk tugas dari juri kedua hampir sama dengan tugas juri pertama yaitu mengawasi kaki para atlet saat bertanding. Hanya saja tanda yang kesalahan yang diberikan juri kedua berbeda dengan juri pertama.
Jika terdapat kesalahan, maka juri pertama akan memperingatkan melalui suara / microphone. Sedangkan juri kedua hanya memberi tanda melalui bendera. Dengan tanda ini pula yang menjadi penentu atas pelanggaran / tidak. - Juri Ketiga.
Sedangkan untuk tugas dari juri ketiga yaitu mengukur hasil lemparan cakram. Untuk juri yang ketiga ini selalu memegang meteran. Biasanya jenis meteran yang digunakan yaitu meteran lingkaran.
Tugas lain dari juri ketiga yaitu memberikan pertanda yang berupa bendera. Bendera itu diletakan tepat pada tempat jatuhnya cakram. - Juri keempat dan kelima.
Tugas dari juri keempat dan kelima yaitu sama. Mereka akan mengamati jatuhnya cakram terdekat / jatuhnya cakram pertama kali.
Beberapa peserta / atlet mungkin ada yang kidal / melempar dengan tangan kiri. Sehingga posisi juri juga harus disesuaikan. Hal ini bertujuan supaya tetap sinkron terhadap berbagai macam kondisi pertandingan.
Aturan Pelaksanaan Permainan Lempar Cakram
Aturan dalam bermain cakram ini harus diketahui oleh semua atlet. Peraturan tersebut meliputi :
- Pada saat awal melempar harus diawali sikap tegak / berdiri.
- Atlet tidak diperbolehkan untuk menginjak garis lingkaran / area melempar, khususnya pada saat melempar.
- Jika meninggalkan area melempar sebelum posisi berdiri, maka dianggap absah melalui ½ lingkaran pada bagian dalam.
- Pengukuran atas hasil lemparan akan dilakukan dengan ditarik dari sumber / bekas jatuhnya cakram pertama atau terdekat. Patokan pengukuran yaitu tepi balok.
- Jika jumlah atlet yang bertanding lebih dari 8 orang, maka juri akan menentukan 8 orang yang nantinya akan masuk babak final. Masing – masing atlet akan mempunyai kesempatan melempar sebanyak 3 kali.
- Pada jumlah peserta atlet 8 / kurang dari 8 orang, maka masing – masing akan memperoleh kesempatan melempar 6 kali.
Gaya Lempar Cakram
Gaya pada olahraga cakram hanya terletak pada gaya awal ketika hendak melempar cakram. Ada 2 jenis gaya dalam lempar cakram yaitu gaya samping dan gaya belakang. Baik itu gaya samping maupun gaya belakang, keduanya ditandai terlebih dahulu dengan posisi tubuh tegak lurus.
1. Gaya Lempar Cakram Samping
Gaya melempar pertama yaitu gaya samping. Dengan gaya ini, atlet menghadap ke arah samping / setara dengan tangan. Posisi tubuh itu nantinya diperlukan untuk memegang cakram.
Biasanya arah tubuh yang paling banyak digunakan yaitu arah kanan, namun ada beberapa atlet yang lebih nyaman pada sisi kiri. Hal ini disebabkan karena atlet menggunakan tangan kanan untuk melempar. Jika atlet menggunakan tangan kiri untuk melempar, maka posisi tubuh yang diambil yaitu pada sisi kiri.
Gaya samping ini, atlet dapat mengambil awalan dengan membuat ayunan dari sampun ke depan. Gerakan itu dilakukan beberapa kali. Kemudian cakram dilemparkan.
2. Gaya Lempar Cakram Belakang
Gaya belakang ini dilakukan dengan memutar badan hingga 1½ lingkaran. Selain itu ada beberapa tips untuk melakukan gaya ini yaitu :
- Posisi tubuh membelakangi sektor lemparan.
- Ketika memutar tubuh, lengan bagian kanan diayunkan jauh ke arah belakang.
- Fokuskan pandangan ke sektor lemparan. Sumbu putar terletak pada ujung kaki bagian kiri.
- Tolakkan kaki bagian kiri dan gerakan badan meluncur ke arah sektor lemparan.
- Kaki bagian kanan diayunkan dengan memutar ke arah gini, guna sebagai tumpuan.
- Kedua buah kaki harus saling bertukar posisi untuk memutar dan membuat tubuh tetap seimbang.
- Ketika melemparkan cakram, kaki bagian kanan sesegera mungkin digerakan ke depan dan kaki bagian kiri digerakan ke belakang.
Gambar Gaya Cara Melempar Cakram :
Lihat juga : Macam Macam gaya Lompat Tinggi dan Tekniknya
Teknik Dasar Lempar Cakram
Ada 4 teknik dasar lempar cakram harus dikuasai dan diperhatikan pada olahraga cakram, teknik itu antara lain :
1. Teknik memegang Cakram.
- Cakram diletakan pada telapak tangan kiri, supaya mudah untuk memegang. Dalam catatan tangan kanan yang digunakan untuk melempar cakram. Jika tangan kiri yang digunakan untuk melempar, maka cakram diletakan sebaliknya.
- Posisikan tangan bagian kanan pada bagian tengah atas cakram. Keempat jari dibuka, namun sedikit renggang. Hal itu dapat berfungsi untuk penutup bagian tepi cakram.
- Untuk posisi ibu jari bebas diletakan dimana pun.
2. Teknik awalan Cakram.
- Tubuh diputar dengan 1 / 1¼ / 1¾ putaran.
- Tubuh berdiri ke arah menyamping. Kedua kaki harus dibuka setara dengan lebar baju. Kondisi kaki harus rileks dan sedikit ditekuk.
- Pada gerakan awalan harus fokus dan berjalan dengan baik. Kemudian lakukan gerakan ayunan cakram ke arah samping kanan, lalu ke belakang, kemudian ke arah kiri. Lakukan gerakan ayunan berulang kali. Setidaknya sebanyak 3 / 2 kali.
- Gerakan ayunan tubuh dilakukan dengan cepat. Putar tubuh bagian bawah terlebih dahulu, lalu bagian atas.
3. Teknik Cara melempar Cakram.
- Kaki kanan ditolakan, supaya panggul dapat diangkat ke atas. Kemudian kaki kanan didorong ke bagian depan arah atas.
- Condongkan tubuh ke kanan, lalu putar ke kiri dan diikuti gerakan putaran panggul pada arah kiri.
- Gunakan kaki kiri sebagai tumpuan dan buat posisi tubuh ke arah lemparan. Lemparkan cakram ke depan atas.
- Lemparkan cakram sejajar dengan dagu pada sudut 90°. Lemparan cakram dilepas pada putaran yang sesuai dengan arah jarum jam. Lepaskan cakram ketika di posisi muka bahu, lalu dorong dengan jari telunjuk.
- Jika cakram telah dilempar sebelum berada tepat di muka bahu, nantinya lemparan tidak akan berhasil. Jarak hasil lemparan akan menjadi dekat. Tetapi jika cakram dilepaskan secara perlahan dan tidak sesegera mungkin, juga akan menghasilkan lemparan yang kurang baik.
- Lepaskan cakram sesegera mungkin ketika badan condong ke depan. Pandangan harus fokus dan terpusat ke arah lemparan.
4. Sikap akhir.
- Setelah melempar cakram, pindahkan kaki bagian kanan ke depan dengan kaki kiri ditekuk. Sehingga badan tidak keluar dari area lemparan.
- Pandangan mata tertuju pada jatuhnya cakram.
- Posisi badan kembali ke posisi awal yaitu berdiri tegak lurus, lalu keluar area lemparan dengan melewati bagian belakang. Hindari keluar area dengan melompat / berlari.
Baca juga : Manfaat dan Cara melakukan gerakan Sikap Lilin
Hal Penting Pada Saat Bertanding
Hal penting pada saat bertanding ialah :
- Cakram harus didorong melewati lingkaran.
- Putaran harus dilakukan dengan sempurna, dari mulai putaran besar tubuh bawah hingga atas.
- Atlet harus dapat mencapai jarak lempar dengan waktu cukup, ketika cakram melayang.
- Gunakan jari – jari kanan untuk mendarat dan diikuti gerakan putaran dengan progresif.
- Kaki kanan digunakan untuk mendarat dan posisi kaki harus tepat pada pusat lingkaran area lempar. Untuk kaki kiri sekidit condong ke arah kiri dari garis lempar.
Hal Yang Harus Dihindari Saat Bertanding
Hal yang harus dihindari saat bertanding atau mengkuti lempar cakram yaitu :
- Posisi tubuh terlalu membungkuk ke depan.
- Tubuh berputar pada tempat yang sama.
- Melompat terlalu tinggi ke atas udara.
- Kaki terlalu tegang.
- Cakram dilempar sebelum waktunya.
Demikianlah sekilas info tentang olahraga lempar cakram. Meskipun terlihat cukup mudah dilakukan daripada cabang olahraga atletik lain, tetapi olahraga cakram juga membutuhkan latihan secara rutin. Serta tidak sebaiknya disepelekan.