Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tidak dapat dipandang hanya sebagai kegiatan jual beli yang dilakukan 1 atau 2 orang kepada kelompok yang lain saja. Melainkan juga melibatkan berbagai produk alam sebagai pemuas kebutuhan. Namun lebih dari itu, ekonomi juga berfungsi sebagai salah satu proses sosial yang terjadi dalam waktu yang lama dalam suatu komunitas tertentu.

Sebagian masyarakat masih menganut apa yang disebut dengan sistem ekonomi tradisional. Tatanan ini merupakan proses transaksional antara produk alam yang satu dengan yang lainnya tanpa melibatkan satuan ukuran penilaian yang sama, yaitu uang. Pada masa modern proses ini dikenal dengan nama barter.

Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional adalah kesepakatan yang paling tidak sulit dan telah mengakar menjadi budaya di masyarakat. Pasalnya hal ini sangat mudah dilakukan karena berlaku secara umum yang merupakan bagian dari warisan budaya. Oleh karenanya, secara tidak sengaja proses ini juga termasuk melestarikan kebiasaan yang telah diwariskan

Ciri Ciri Sistem Ekonom Tradisional

Sama seperti yang lainnya, tatanan ekonomi konvensional ini memiliki tanda-tanda khas yang menunjukkan bahwa tatanan ini diterima sejak lama oleh masyarakat luas. Serta mampu menjadi media sarana sosial budaya dalam suatu kelompok. Adapun ciri-ciri sistem ekonomi tradisional yang yang ada di masyarakat adalah sebagai berikut.

  • Koneksi yang diberlakukan pada komunal tersebut sifatnya adalah kekerabatan.
  • Tidak adanya peran pemerintah atau memegang kekuasaan untuk menentukan proses yang terjadi di di masyarakat.
  • Proses transaksional yang dilakukan oleh masyarakat sangat terikat pada tradisi dan budaya yang diyakini
  • Pemangku kepentingan tidak memiliki peran apapun untuk menentukan satuan ukur yang diperlukan pada saat proses barter itu terjadi.
  • Tujuan utama dari aktivitas ekonomi yang dilaksanakan oleh komunitas tradisional ini tidak bertujuan untuk menghimpun laba, tetapi untuk mencukupkan seluruh pemenuhan hidupnya.
  • Transaksi ekonomi konvensional biasanya dilaksanakan pada sekelompok orang yang tidak memanfaatkan uang sebagai nilai tukar yang ajeg. Kemudian dan memanfaatkan metode pertukaran untuk mencari produk yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • Sebagai cara yang utama untuk melaksanakan seluruh aktivitas ekonomi yang dilakukannya sistem kekerabatan masih mengandalkan panen dari alam yang menjadi hak miliknya.
  • Pemerintah hanya terlibat sebagai penegak aturan yang telah ditetapkan bersama demi ketertiban umum dan untuk menentukan ketentuan yang tidak mengganggu pribadi.
  • Jika yang dipertukarkan adalah hasil dari suatu proses produksi, maka biasanya cara yang dilakukan untuk menghasilkan benda tersebut sangat sederhana. Serta merupakan resep yang diturunkan dari keturunan berikutnya.
  • Kegiatan produksi yang dilaksanakan oleh komunal biasanya hanya berdasarkan pada kemampuan produksinya serta berapa banyak yang ia butuhkan sebagai pemenuhan hidupnya.
  • Pada tatacara transaksi ekonomi tradisional, komunitas tidak mengenal adanya pembagian tanggungjawab yang pasti. Karena layaknya sistem kekerabatan semuanya dilaksanakan secara mandiri atau kolektif.

Kelemahan Sistem Ekonom Tradisional.

Sejatinya tidak ada satupun sistem ekonomi yang sempurna dan mampu merangkul seluruh kebutuhannya . Pun itu yang terjadi pada proses transaksional yang dikenal dengan barter. Sehingga sistem ekonomi tradisional memiliki kelemahan diantaranya:

Salah satu kekurangan dari sistem transaksi konvensional yang telah berjalan dari satu keturunan ke keturunan berikutnya adalah lambatnya perkembangan dan pertumbuhan ekonomi bahkan bisa dikatakan stagnan.

Oleh karena hasil produksi yang hanya cukup untuk memenuhi hajat sehari-hari, maka tidak semua yang dibutuhkan dapat terpenuhi menggunakan cara ini. Karena proses transaksional nya sangat bergantung pada pemanenan tanaman natural yang tidak dapat diperkirakan jumlah dan kualitasnya.

Paguyuban yang ada akan sulit menilai benda yang merupakan produk alam karena tidak adanya sistem penilaian yang valid. Dan bisa memberikan pengukuran yang tetap dan sama terhadap produk tersebut. Dalam dunia modern dikenal sebagai uang.

Tingkat kompetisi yang ada pada komunitas sangat rendah karena semuanya tergantung pada mutu hasil panen tersebut.

Tidak adanya standar khusus yang ditetapkan untuk menentukan mutu hasil panen yang akan dipertukarkan. Karena semuanya bergantung pada hasil alam. Di mana bisa jadi pada waktu yang berbeda memiliki mutu yang tidak sama.

Komunal yang menganut sistem ekonomi konvensional biasanya agak sulit berubah karena terlalu kaku dan berpegang pada pola-pola pemikiran lama. Sehingga perkembangan pola pikir mereka yang ada pada sistem tergolong sangat lambat.

Baca juga: 40 Contoh Negera Berkembang

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional.

Tatanan ekonomi konvensional ini telah berlaku selama ratusan tahun dan berlangsung turun-temurun. Oleh karenanya dapat dipastikan bahwa tatanan ini juga memiliki kelebihan yang dapat membuatnya menjadi salah satu kegiatan transaksional yang tidak hilang ditelan oleh zaman. Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan diantaranya;

  • Pada sistem komunal maka hubungan antarindividu yang ada sangatlah erat dan membuat setiap anggota kekerabatan memiliki kewajiban untuk tolong-menolong antara satu dengan yang lainnya.
  • Sistem ekonomi yang diwariskan dalam komunitas tertentu ini berjalan atas dasar kejujuran. Dan bagaimana orang lain menghargai hasil alam yang dimiliki oleh mereka yang hendak diminta untuk melakukan barter.
  • Pada transaksi ekonomi konvensional inil tidak terlihat jelas perbedaan kepemilikan harta mencolok antara kerabat yang yang dianggap punya dan tidak memiliki harta apapun. karena penghasilannya hampir mirip satu dengan yang lainnya.
  • Kegiatan transaksional yang dilaksanakan dalam kegiatan sehari-hari memiliki tujuan hanya untuk pemenuhan hajat hidupnya sehari-hari dan bukan untuk mendapatkan laba.
  • Tidak adanya intervensi dari pemerintah karena keseluruhan yang terjadi dari awal sampai akhir dikendalikan oleh mereka yang terjun dan melaksanakannya secara langsung.
  • Pemerintah tidak dapat memiliki kekuasaan untuk memonopoli produk atau yang berjalan. Karena prosesnya dikendalikan oleh mereka yang terlibat langsung dalam kegiatan transaksional itu.
  • Oleh karena beda kepemilikan harta tidak terlihat jelas, maka ditengarai tingkat pengangguran serta inflasi lainnya tidak menjadi sesuatu hal yang mungkin mengganggu tatanan ekonomi tradisional.

Dengan pengertian diatas, maka kita akan memahami mengapa seiring berjalannya waktu terjadi perubahan dari cara ekonomi tradisional menjadi lebih modern. Di mana satuan kualitas hasil alam yang ditentukan oleh nilai tukar yang sama yaitu uang.

Lihat juga: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam yang Perlu Anda Ketahui

Setiap orang dapat memutuskan berapa jumlah barang yang diinginkan serta kualitas seperti apa yang dibutuhkan sebagai pemuas kebutuhan hidupnya. Dengan perilaku baru ini maka perkembangan yang terjadi paguyuban tidak akan dapat dibendung.