Perjalanan syiar agama Islam di Riau merupakan salah satu hal yang unik karena pada awalnya penduduk daerah tersebut memeluk agama animisme yaitu kepercayaan kepada para leluhur dan nenek moyang.
Kemudian dilanjutkan sebagian memeluk agama Budha dan berkembang menjadi Hindu Budha. Selanjutnya beberapa daerah Kemudian menjalin kerjasama dengan para pedagang dari kawasan lain yang yang memeluk agama Islam. Pada saat itulah dengan cara tersebut pelan pelan penyebaran agama Islam dimulai.
Daftar Isi
Penyebaran Awal Agama Islam di Riau
Perkembangan Islam di Riau diperkirakan diawali dari perjalanan perdagangan pada daerah lembah Sungai Kampar yang pada saat itu merupakan daerah penghasil lada terbesar di dunia. Maka tak heran jika daerah tersebut menjadi pintu gerbang penyebaran Islam di Riau.
Teori Penyebaran Agama Islam di Riau
Terdapat berbagai Teori yang menyatakan banyaknya cara dan asal Bagaimana Islam menyebar di seluruh Riau pendapat para ahli adalah sebagai berikut:
Berasal dari India
Snouck Hurgronje menyatakan bahwa orang Islam dari India mengambil jalur perdagangan dan imigrasi di daerah nusantara. Kemudian melakukan perdagangan hingga sampai ke Riau dan sesudahnya proses penyebaran agama Islam dimulai.
Bukti yang diberikan adalah sebagai berikut:
- Banyaknya Batu Nisan yang ada di daerah Melayu teridentifikasi diimpor daerah Gujarat.
- Banyaknya perdagangan penting yang diperankan oleh pedagang Gujarat.
- Tradisi kesusastraan Melayu sangat mirip dengan tradisi yang dikembangkan oleh India Islam.
- Catatan Marcopolo dan Ibnu Batutah yang pernah melewati Riau dan sekitar abad ke-13 dan 14 menyatakan hal tersebut.
- Penelitian arkeologi arkeologi menemukan makam Sultan Malik Al Saleh yang merupakan pemerintahan dalam.
Kerajaan Samudra Pasai
Kelemahan dari teori ini adalah ternyata jalur perdagangan tidak hanya di dominasi oleh para pedagang dari Gujarat saja. Tetapi juga dari Cina dan Arab yang pergi ke daerah Kanton lalu singgah ke Melayu.
Teori Islam dari China Islam dari Cina
- Profesor S.Q. Fatini menyatakan bahwa ada perpindahan besar-besaran orang Islam dar Canton akibat adanya pemberontakan-pemberontakan sehingga berpindah ke daerah Riau.
- Ditemukannya batu nisan Syekh Abdul Qadir di daerah Kedah, Batu peringatan yang bertuliskan paling terang di Kamboja, batu nisan bertuliskan Terengganu 1303 Masehi.
- Bukti pengaruh Cina dalam sebuah masjid yang di Malaka dan Jawa yang berbentuk seperti Pagoda.
Teori Islam dari tanah Arab.
Menurut Hamka adalah adanya bukti bahwa orang Arab telah berlayar ke daerah nusantara sebelum adanya kelahiran Nabi Muhammad. Tujuannya untuk membeli rempah-rempah, ratus dan batu kapur barus yang pada saat itu hanya ada di daerah Sumatera. Sehingga diperkirakan daerah Melayu telah lama berada di peta orang Arab.
- Pada 7 masehi diketahui bahwa Islam telah menyebar ke daerah Sumatera ketika muawiyah bin Abi Sufyan mengirimkan utusannya kepada Raja Sriwijaya.
- Umar bin Abdul Aziz yang ternyata telah berdakwah serta melakukan perdagangan di daerah Melayu.
- Diperkirakan adanya Armada yang yang berangkat dari Ceylon ke Palembang pada tahun 717. Di mana pemerintahan khalifah Sulaiman bin Malik mengirimkan Armada kapal sebanyak 35 unit ke Muara Sabak di Jambi.
- Perdagangan yang dilakukan oleh pedagang Arab yang sampai pada daerah Melayu juga merupakan salah satu faktor mengapa penyebaran Islam dapat berlangsung cepat di daerah tersebut.
- Adanya bukti Catatan sejarah pengislaman raja-raja di Melayu yang dilakukan oleh pendakwah dari Timur Tengah. Antara lain Maharaja Drebar 2 yang memerintah kerajaan Kedah pada tahun 1136.
- Adanya perkampungan Islam yang telah berdiri di daerah Utara Sumatera yang dikenal sebagai Ta-Shih
- Terlihatnya pengaruh Islam yang cukup besar dalam bahasa yang digunakan sehari-hari
- Terdapat nama orang Melayu yang mulai memiliki unsur keakraban
- Dari beberapa teori diatas disimpulkan bahwa sebenarnya Islam telah masuk ke Melayu sejak abad ke-7 masehi. Namun baru mengalami berkembang pesat setelah abad 11 sampai 15 Masehi yaitu sejak berdirinya Kerajaan Islam
Sejarah Kerajaan Islam Riau
Salah satu bukti serta faktor pendorong penyebaran agama Islam di Riau adalah karena berdirinya Kerajaan yang bercorak Islam. Terdapat beberapa kerajaan yang memerankan peranan penting bagi penyebarannya.
Kesultanan Riau Lingga
Kerajaan ini berpusat pada kepulauan Lingga yang merupakan pecahan dari Kesultanan Johor. Dibentuk atas dasar perjanjian Britania Raya dengan Belanda pada tahun 1824 dengan Sultan Abdurrahman Muadzam Shah yang merupakan Sultan pertamanya.
Kesultanan Daik Lingga
Kerajaan ini merupakan pusat kerajaan Riau Lingga. Dipimpin oleh Sultan antara lain Sultan Abdurakhman Syah dari tahun 1812-1832, Sultan Muhammad Syah mulai tahun 1832 hngga 1841. Dilanjutkan dengan Sultan Mahmud Muzaffar Syah mula dari 1841-1857.
Pada tahun 1857 – 1883 dipimpin oleh Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah dan Sultan Abdurrakhman Muazzam Syah mula tahun 1883 hingga 1911. Selanjutnya kerajaan ini dihapuskan oleh Belanda mulai tahun 1911.
Kerajaan Indragiri
Pada masanya kerajaan Indragiri diperintah oleh raja Iskandar yang berkelas Narasinga 1 dari kerajaan Malaka. Barulah pada generasi yang ke-4 Istana Kesultanan Indragiri didirikan oleh Paduka Maulana Sri Sultan Alaudin Iskandarsyah yang bergelar Nara Singa II.
Lihat juga: Rumah Adat Riau yang Unik
Pembuktian Penyebaran Islam Berdasarkan Situs yang Ada
Perkembangan agama Islam di Riau dapat dibuktikan dari adanya beberapa bangunan serta catatan yang menyatakan hal tersebut. Situs-situs tersebut tersebar di Riau yaitu seperti:
- Masjid Raya Nur Alam Senapelan.
Menurut catatan masjid ini dibangun pada tahun 1762 yang merupakan peninggalan Kerajaan Siak. - Masjid Ar-Rahman Tertua di Pekanbaru.
Masjid Ini berdiri di sebidang tanah wakaf dari Raden Sastro Prawiro Joyodiningrat yang berada di jalan Sumatera. Pembangunannya dimulai pada tahun 1930 dan selesai hingga 1935. - Istana Kerajaan Siak.
Keberadaan Istana Siak ini adalah bukti sejarah kebesaran Kerajaan Melayu Islam di daerah Riau. Sampai sekarang di dalam istana masih terdapat berbagai macam koleksi yang memiliki nilai tinggi dan menggambarkan kejayaannya.
Antara lain adalah kursi Singgasana sultan yang berbalut dengan emas payung dan senjata kerajaan malayu bendera Kerajaan Siak dan lain setanggi pembakaran serta replika mahkota kerajaan.
Baca juga: Senjata Tradisional Riau yang Bersejarah
Bangunan utama yang ada pada komplek Istana Siak adalah Istana Baru, Istana Panjang, Istana Limas, Gardu Jaga Lama, Dapur Kolam Istana. Sekarang menjadi salah satu destinasi wisata di daerah tersebut.