Konsep Waktu dalam Sejarah

Manusia dalam perjalanan hidupnya tidak akan pernah lepas dari perubahan yang secara paralel. Artinya kehidupan berjalan menuju ke masa depan dan tidak akan pernah kembali lagi ke belakang atau “reserve”.

Waktu 1 menit setelah kita melakukan pekerjaan akan disebut sebagai masa depan dan bisa direncanakan. Namun waktu 1 detik pada saat setelah seseorang melakukan kegiatan akan disebut sebagai masa lalu.

Perbedaannya adalah apa yang telah terjadi tidak dapat diulang, yang dapat dilakukan hanyalah menjalani serta meneruskan masa depan sebagai efek dari sebab-akibat. Banyak orang yang menyatakan pasarah. Padahal tidak sesederhana itu.

Konsep Waktu dalam Sejarah

Manusia pun tidak dapat melakukan perbaikan terhadap masa lalu tetapi yang dapat bisa dilakukan adalah melakukan suatu tindakan perbaikan atas konsekuensi yang telah terjadi di masa lalu.

4 Konsep Waktu dalam Sejarah :

Demikian apa yang terjadi di masa lalu adalah sejarah bagi seorang manusia tetapi tidak hanya itu juga bisa jadi itu adalah tapak perjalanan semua yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, konsep waktu dalam sejarah mencakup 4 hal di bawah ini, yaitu:

1. Perkembangan.

Apakah yang dimaksud dengan perkembangan? Apakah hanya sekedar berubah ukuran dari kecil menjadi besar, dan dari sedikit menjadi banyak? Konsep waktu dalam sejarah yang termasuk dalam perkembangan tidak dapat diukur dalam skala kuantitas saja, tetap juga melibatkan berbagai macam faktor, diantaranya adalah kualitas.

Perjalanan sejarahnya manusia tidak pernah dalam keadaan tetap. Namun, selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini perlu dilakukan sebagai salah satu proses adaptasi terhadap perubahan zaman yang tidak selalu sama. Dengan kata lain, manusia berkembang dari satu keadaan menuju ke yang lainnya.

Perubahan Inilah yang disebut dengan berkembang. Sebab, manusia yang berada pada masa lalu tentu tidak akan sama yang dengan masa kini. Misalnya adalah pada zaman purbakala manusia memanfaatkan batu sebagai alat potong, karena pada saat itu teknologi yang dapat mereka kuasai adalah pemanfaatan batu hingga zaman tersebut dikenal sebagai zaman batu.

Setelah zaman berubah dan ditemukannya logam maka terjadi peralihan penguasaan teknologi menjadi zaman logam. Dimana kemudian manusia mengembangkan keahliannya sehingga dapat membentuk logam menjadi benda-benda yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Yang jelas terpampang di depan mata adalah kehidupan manusia dimasa kini yang berbeda sejak dua tahun yang lalu. Dalam kurun waktu dua tahun, manusia mengalami perkembangan paling melonjak yang pernah dialami.

Contoh nyata adalah pekerjaan yang dilakukan di rumah, padahal sebelum pandemi, hal tersebut amat langka untuk dilakukan. Bahkan, kin setelah dua tahun berjalan, masih banyak orang yang kemudian memutuskan mengubah gaya bekerjanya menjadi di mana saja dan kapan saja.

Dalam sepanjang sejarahnya, manusia tidak pernah berhenti untuk berkembang. Entah dalam kerangka beradaptasi dengan lingkungannya, tetapi juga dalam rangka meningkatkan kualitas hidup.

2. Kesinambungan.

Kesinambungan merupakan salah satu proses yang dilakukan terus-menerus, dan tidak terpotong dan tanpa jeda. Artinya perubahan dalam ruang waktu sejarah manusia selalu dilakukan selama ada dan fana. Tanpanya kehidupan tidak akan berjalan.

Sebagai pondasi dari perilaku masa depan biasanya manusia akan mengambil beberapa bagian yang dirasakan paling tepat untuk menjadi batu loncatan pada peristiwa peristiwa selanjutnya.

Sehingga dalam sejarahnya, tidak pernah ada peristiwa yang lepas dari peristiwa. Selalu sedikit banyak membawa kisah sebelumnya sebagai latar dan waktu yang mendasari perilaku manusia di masa mendatang. Dengan demikian, setiap kaitan peristiwa tersebut akan menjadikan masa mendatang lebih baik lagi.

Hal inilah yang disebut dengan kesinambungan. Artinya setiap pola kehidupan manusia berbentuk seperti teratai yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dengan begitu ketika bergerak maju, maka akan selalu membawa sedikit cerita masa lalu.

Lihat juga: Sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia

3. Pengulangan.

Tanpa disadari bahwa sebenarnya dalam siklus tertentu manusia mengalami pengulangan yang sama hanya saja dalam fase yang berbeda serta peristiwa yang mungkin tidak persis sama namun mirip.

Contohnya adalah dalam masa pandemi ini yang berlangsung sudah selama dua tahun ternyata peristiwa yang sama pernah terjadi sekitar 100 tahun yang lalu yang disebut dengan flu Spanyol.

Peristiwa pandemi dan flu Spanyol sama-sama merenggut nyawa manusia dalam jumlah yang tak terbayangkan serta merupakan pandemik yang menyebar ke seluruh dunia sama-sama menyerang kesehatan saluran pernapasan. Peristiwa berulang kembali.

Dalam ruang waktu sejarah yang berkesinambungan menyatakan bahwa setiap peristiwa yang terjadi di muka bumi ini saling berkaitan seperti membentuk mata rantai yang tidak akan pernah putus. Sehingga pada suatu siklus tertentu akan bertemu lagi dan membentuk pengulangan sejarah, baik sengaja maupun tidak.

Lihat juga: Perbedaan Antara Sejarah dengan Ilmu Sosial

4. Perubahan.

Konsep waktu dalam sejarah yang terakhir adalah terjadinya perubahan. Artinya setiap peristiwa yang dialami oleh manusia, walaupun saling berkaitan satu sama lain pasti akan mengakibatkan suatu perubahan yang signifikan. Bisa jadi mempengaruhi seluruh kehidupan manusia atau hanya memiliki peranan yang tidak terlalu kentara.

Perubahan adalah salah satu bukti bahwa manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan tuntutan zaman. Bukan hanya untuk meningkatkan kualitas, tetapi juga untuk membuat sejarah baru dalam setiap setiap ruang waktu yang selalu bergerak detik demi detiknya.