Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Perubahan Sosial

Dalam sepanjang sejarahnya kehidupan manusia selalu mengalami perkembangan entah karena adanya faktor dari dalam dirinya atau karena pengaruh dari lingkungannya. Apapun penyebabnya hal tersebut dapat mendorong manusia menjadi lebih baik atau malah sebaliknya.

Perubahan ini tentu saja tidak dapat dihindari. Pasalnya perlu adanya adaptasi dari setiap anggota masyarakat ke arah yang lebih baik. Bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk lingkungan.

Seringkali perubahan suatu individu juga berdampak pada masyarakat lain atau setidaknya untuk mereka yang hidup berdekatan dengannya.Dengan demikian dapat mengakibatkan perubahan sosial.

Meski demikian, ada pula manusia yang tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Sehingga dalam kehidupannya selalu stagnan atau minimal berjalan dengan lambat sehingga tidak dapat mengikuti perkembangan dan tuntutan yang semakin kompleks.

Pengertian Perubahan Sosial

Pengertian Perubahan Sosial

Hubungan sosial merupakan proses perubahan kehidupan dalam suatu masyarakat yang tidak akan pernah berhenti. Karena selain dipengaruhi oleh faktor internal ada juga faktor eksternal yang mendorong proses itu terjadi.

Perubahan sosial ini juga dapat terjadi pada lembaga lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada pada suatu komunitas serta mempengaruhi sistem sosial yang telah berjalan di dalamnya. Faktor-faktor yang yang terpengaruh adalah perilaku, sikap, dan nilai semua kelompok masyarakat tersebut.

Pada dasarnya perubahan ini ini merupakan proses yang berkesinambungan karena Manusia adalah makhluk sosial dan selalu mempunyai keinginan untuk menjadi lebih baik dari hari sebelumnya. Hampir tidak ada yang menginginkan menjadi pribadi yang sama saja dari hari ke hari.

Penyebab Perubahan Sosial

Faktor Internal yang Mempengaruhi Perubahan Sosial

Cakupan perubahan sosial itu sangat luas dan banyak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang terjadi di masyarakat. Seringkali untuk mengamati perubahannya Kita harus melakukan penyelidikan mendalam Sehingga memberikan gambaran tentang apa yang sedang terjadi pada komunitas tersebut.

Faktor internal perubahan sosial di masyarakat merupakan hal-hal yang mendorong proses itu terjadi dan semuanya karena adanya desakan dari komunitas tersebut. Jadi hal ini dipengaruhi karena adanya keinginan untuk berubah menjadi lebih baik sehingga dapat memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan Faktor internal yang mempengaruhi terjadinya perubahan sosial adalah:

1. Penemuan Baru.

Faktor perubahan sosial secara internal yang pertama dalam masyarakat adalah penemuan baru. Maksudnya disini adalah ketika ilmu pengetahuan mengambil alih cara manusia untuk beradaptasi, maka akan ditemukan berbagai macam penemuan baru yang dimanfaatkan sebagai alat bantu. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup.

Contoh dari penemuan baru adalah telepon genggam. Kehadirannya membuat dobrakan dalam bidang telekomunikasi. Dahulu komunikasi jarak jauh menggunakan perangkat telepon yang tidak memungkinkan si penghubung langsung menemui orang yang dimaksud. Tetapi kini hanya tinggal menekan nomor yang dimiliki orang itu, dan Anda akan langsung berbicara dengan individu tersebut.

Kemudian dengan menggunakan perangkat yang sama, Anda dapat mengirimkan gambar video atau apapun agar si penerima mengetahuinya. Hal itu tidak terjadi pada beberapa tahun yang lalu. Pada saat itu, perangkat telepon pada saat itu tidak dapat digunakan untuk mengirim apapun kecuali suara.

2. Konflik Sosial.

Faktor lain lain yang menjadi pendorong perubahan masyarakat dari dalam adalah konflik sosial. Biasanya ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat dalam sistem komunal tersebut atau lebih banyak dipengaruhi perbedaan generasi antara yang muda dengan yang tua.

Sejarah mencatat bahwa lebih mungkin terjadi konflik sosial disebabkan karena adanya pandangan yang berbeda antara generasi muda dengan generasi yang lebih tua. Pasalnya, generasi tua biasanya memiliki kemauan teguh untuk tetap melestarikan budaya sesuai dengan yang telah diturunkan selama beberapa waktu lamanya.

Sementara generasi muda lebih mudah menerima perubahan sehingga gampang sekali beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal itulah yang mendorong mereka untuk mengadakan perubahan atau modifikasi terhadap kebudayaan yang diturunkan dari generasi ke generasi tersebut. Minimal menjadikannya relevan dengan tuntutan zaman yang lebih maju.

3. Pemberontakan.

Pemberontakan menandakan bahwa ada sekelompok orang pada masyarakat tersebut yang tidak puas dengan pemerintahannya. Sehingga mengambil langkah-langkah yang drastis untuk menggulingkan kekuasaannya yang ada.

Jika kemudian yang memberontak berhasil menggulingkan pemerintahan yang sah, maka yang terjadi adalah perubahan peraturan yang sesuai dengan keinginan pemberontak Dan masyarakat akan mengikuti ketentuan baru yang pasti akan dijalani oleh mereka.

4. Dinamika Penduduk.

Dinamika penduduk yang dimaksud di sini adalah perubahan yang cepat antara jumlah penduduk pada suatu daerah. Perubahan yang dimaksud adalah bertambahnya penduduk atau malah sebaliknya.

Dengan demikian, tentu saja terjadi perbedaan interaksi sosial antara populasi yang jumlahnya sedikit dengan luas tanah yang yang besar dibandingkan dengan yang jumlahnya banyak tetapi terbatas luas tanahnya.

Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perubahan Sosial

Selain faktor internal yang mendorong terjadinya perubahan sosial, terdapat pula stimulan kedua yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Dikenal pula dengan sebutan faktor eksternal atau dorongan dari luar.

Beberapa faktor eksternal tersebut tidak dapat dihindari karena bisa jadi peristiwanya berlangsung secara alamiah. Faktor eksternal yang mempengaruhi terjadinya perubahan sosial adalah:

1. Bencana Alam.

Bencana alam merupakan salah satu faktor pendorong external yang tidak mungkin di dicegah oleh masyarakat pada wilayah tersebut. Akan tetapi dapat dihindari agar tidak lagi menelan korban jiwa yang lebih banyak.

Peristiwa bencana alam dapat membawa perubahan sosial yang sangat besar antara lain terjadinya pengurangan jumlah penduduk karena adanya kematian yang disebabkan oleh kejadian tersebut.

Juga terjadinya perpindahan wilayah karena daerah yang terkena bencana alam tidak layak lagi dihuni oleh masyarakat. Dengan demikian tentu akan ada perubahan di mana masyarakatnya harus beradaptasi pada wilayah yang baru.

2. Peperangan.

Pada peristiwa pemberontakan biasanya terdapat pihak yang menang dan pihak yang kalah. Hukum peperangan tidak tertulis menyatakan bahwa pemenanglah yang akan menentukan peraturan pada wilayah yang baru saja ditaklukan. Hal itulah yang kemudian menyebabkan masyarakat yang tinggal pada daerah tersebut mau tidak mau harus tunduk terhadap ketentuan yang baru.

Jika peraturan itu berbeda dibandingkan dengan apa yang telah mereka jalani, maka mau tidak mau masyarakat yang ada pada daerah tersebut mengikutinya. Lama-kelamaan akan terjadi perubahan sosial yang bisa saja berbeda dibandingkan dengan sebelumnya.

3. Pengaruh Budaya Lain.

Manusia sebagai makhluk sosial tentu akan berinteraksi dengan orang lain yang berada diluar komunitasnya. Sehingga pada akhirnya akan terjadi pertemuan dua kebudayaan yang bisa saja melahirkan kebudayaan baru.
Hal ini bisa terjadi karena adanya adaptasi antara budaya A dan budaya B. Lalu atas dasar kesepakatan timbullah kebiasaan baru yang kemudian menjadi pranata sosial di masyarakat tersebut.

Interaksi sosial ini tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga nonfisik. Terlebih lagi di dunia yang modern ini, dimana tidak lagi memerlukan kehadiran seseorang secara fisik untuk memberikan pengaruhnya.

Lihat juga: Struktur Teks Cerita Sejarah Lengkap

Perkembangan media komunikasi, dewasa ini sangat mempengaruhi perubahan sosial di masyarakat. Pasalnya, kini dengan dukungan teknologi semuanya menjadi tanpa batas. Informasi peristiwa yang terjadi di suatu daerah dalam hitungan detik bisa Anda peroleh dengan segera.