Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Sejarah Kerajaan Samudra Pasai
Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

Sejarah kerajaan Samudera Pasai tentunya banyak dipelajari di bangku sekolah. Kerajaan Samudera Pasai berlokasi di wilayah pantai utara Aceh, khususnya pada muara Pasai atau Sungai Pasangan. Sekedar informasi, muara sungai Pasai berada di dua kota yakni Pasai (kota pesisir) dan Samudera yang letaknya tidak begitu jauh dari laut. Hal inilah yang membuat kerajaan ini dikenal dengan sebutan Samudra Pasai. Kedua kota tersebut dikenal sebagai kota yang masyarakatnya sudah beragama islam.

Samudra dan Pasai disatukan oleh Merah Selu atau Marah Siluyang masuk ke agama islam setelah bertemu dengan Syekh Ismail yang merupakan seorang utusan dari Syarif Mekah. Setelah itu, Merah Selu dijadikan sebagai sultan atau raja. Gelar Merah Selu adalah Sultan Malik al Saleh. Bagi Anda yang ingin mengenal lebih dalam sejarah mengenai kerajaan Samudra Psai, berikut ini adalah ulasan lengkapnya.

Sejarah Kerajaan Samudera Pasai :

Sumber Sejarah Kerajaan Samudra Pasai memang begitu menarik perhatian. Pasalnya kerajaan ini berdiri sekitar abad ke 13. Dimana pada masa tersebut adalah tahun runtuhnya kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Sultan Marah Silu (raja) yang kemudian dikenal dengan nama Malik As Saleh karena beliah telah memeluk agama islam.

Mengingat bahwa Malik As Saleh adalah raja pertama Samudra Pasai, maka secara otomatis Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan Islam pertama yang ada di Indonesia. Selama masa kekuasaannya, Sultan Malik As Saleh sudah berkuasa selama kurang lebih 29 tahun dari 1297 sampai dengan 1326 M. Sekedar informasi, Kerajaan Samudera Pasai adalah gabungan dari Kerajaan Peurlak dan Kerajaan Pase.

Sejarah kerajaan samudra pasai juga diperkuat dengan adanya catatan dari Ibnu Batutah yang merupakan seorang sejarawan dari Maroko. Ibnu Batutah menjelaskan bahwa Samudera Pasai adalah pusat studi Islam. Beliau berkunjung ke kerajaan Samudra Pasai pada tahun 1345-1346. Dalam menyebutkan Samudra, Ibnu Batutah menyebutnya dengan nama “Sumutrah” yang kemudian dikenal saat ini dengan nama Sumatera. Setelah sampai di pelabuhan Pasai, Ibnu Batutah dijemput langsung oleh laksamana muda Pasai yang bernama Bohruz. Selanjutnya, Batutah diajak ke istana untuk bertemu dengan cucu dari Malik as-Saleh yaitu Sultan Muhammad.

Sultan Pasai dengan Sultan Mahmud dari Delhi dan juga Kesultanan Usmani Ottoman diberitakan melakukan hubungan baik. Tak hanya itu, diberitakan pula bahwa ada pegawai asal Kerajaan Safawi yang bekerja dan mengabadikan dirinya di istana Kerajaan Samudra Pasai. Melihat hal tersebut, tak mengherankan jika di masa selanjutnya karya sastra dari Persia sangat terkenal di Samudra Pasai.

Sumber Sejarah :

Dari catatan Batutah, agama islam sudah ada sejak seabad lalu di Kerajaan Samudera Pasai diperkirakan abad ke-12 M. Dalam masa itu, raja dan rakyat kerajaan Samudera Pasai mengikuti Mazhab Syafei. Setelah tinggal setahun di Pasai, Ibnu Batutah langsung melanjutkan perjalanannya ke Cina.

Setahun berada di Pasai, Batutah pun melanjutkan pelayaran menuju Cina dan pulang kembali pada 1347. Sejarah kerajaan samudra pasai memang identik dengan kerajaan bercorak islam pertama di Indonesia. Tak hanya itu, kerajaan ini juga menjadi pusat studi islam dan juga perdagangan sehingga kehidupan ekonominya semakin meningkat.

Sultan Malik al Saleh sebagai raja pertama meninggal pada tahun 1297. Setelah Sultan Malik al Saleh meninggal, Samudera Pasai dipimpin oleh Malikal-Zahir I mulai tahun 1297 hingga 1302. Ia sering mendapat sebutan Sultan Muhammad.

Pendiri Kerajaan Samudera Pasai :

  • Sultan Malik as-Saleh (Meurah Silu).

Masa Kejayaan :

  • Kepemimpinan Sultan Malik Al-Saleh.
    Tahun 1927 berhsil menguasi Selat Malaka yang menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar dunia. Pada masa tersebut Samudera pasai berhasil melakukan ekspor Lada, Sutra dan Kapur Barus.
  • Kepemimpinan Sultan Muhammad Az-Zahir.
    Tahun 1297 Kerajaan ini resmi menggunakan mata uang Dirham sebagai alat tukar dalam perdagangan.
  • Kepemimpinan Sultan Mahmud Malik Az-Zahir.
    Tahun 1326 Kerajaan Samudera Pasai semakin maju di bidang perdaganan, terutama dalam penjualan rempah rempah berupa lada. Selain itu Kerajaan Samudera Pasai juga terdapat barang dari Cina, sehingga para pembeli yang memerlukannya tidak perlu ke Cina untuk membelinya.

Raja Kerajaan Samudra Pasai:

No Periode Nama Sultan atau Gelar
1 1267 – 1297 Sultan Malik as-Saleh (Meurah Silu)
2 1297 – 1326 Sultan Al-Malik azh-Zhahir I / Muhammad I
3 1326 – 133? Sultan Ahmad I
4 133? – 1349 Sultan Al-Malik azh-Zhahir II
5 1349 – 1406 Sultan Zainal Abidin I
6 1406 – 1428 Ratu Nahrasyiyah
7 1428 – 1438 Sultan Zainal Abidin II
8 1438 – 1462 Sultan Shalahuddin
9 1462 – 1464 Sultan Ahmad II
10 1464 – 1466 Sultan Abu Zaid Ahmad III
11 1466 – 1466 Sultan Ahmad IV
12 1466 – 1468 Sultan Mahmud
13 1468 – 1474 Sultan Zainal Abidin III
14 1474 – 1495 Sultan Muhammad Syah II
15 1495 – 1495 Sultan Al-Kamil
16 1495 – 1506 Sultan Adlullah
17 1506 – 1507 Sultan Muhammad Syah III
18 1507 – 1509 Sultan Abdullah
19 1509 – 1514 Sultan Ahmad V
20 1514 – 1517 Sultan Zainal Abidin IV

Baca juga : Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Runtuhnya Kerajaan Samudra Pasai :

Kerajaan Samudera Pasai runtuh berawal dari serangan Portugis pada tahun 1521 yang saat itu masa kepemimpinan Sultan Zain Al-Abidin. Serangan ini dilancarkan lantaran Portugis iri akan kemajuan perdagangan yang mampu dicapai oleh Kerajaan ini. Karena kekuatan Portugis yang lebih kuat, akhirnya kerajaan ini runtuh.

Tahun 1524 Kerajaan Samudera Pasai yang sudah melemah akhirnya dimasukkan ke wilayah Kerajaan Darussalam oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Proses ini dibuktikan dengan adanya pemindahan Lonceng milik Samudera Pasai (Lonceng Cakra Donya) ke wilayah kerajaan Darussalam.

Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai:

  1. Cakra Donya
  2. Makam Sultan Malik Al-Shaleh
  3. Makam Sultan Muhammad Malik Al- Zahir
  4. Makam Teungku Sidi Abdullah Tajul Nillah
  5. Makam Teungku Peuet Ploh Peuet
  6. Makam Ratu Al-Aqla (Nur Ilah)
  7. Stempel Kerajaan Samudra Pasai
  8. Naskah Surat Sultan Zainal Abidin

Baca juga: Sejarah Kerajaan Mataram

Demikianlah ulasan terkait dengan Sejarah kerajaan Samudra Pasai ini, semoga menambah wawasan Anda (Ref).

Leave a Comment