Peninggalan Bangsa Eropa di Indonesia

Peninggalan Bangsa Eropa di IndonesiaPeninggalan Bangsa Eropa di Indonesia – Bangsa Eropa menjadi salah satu bangsa barat yang bisa dibilang paling lama menjajah Indonesia. Karena itulah banyak peninggalan sejarah di Indonesia yang mudah ditemukan mengingat beberapa wilayah pernah dijajah bangsa Eropa.

Mulanya kedatangan bangsa Eropa tersebut memang untuk kepentingan berdagang dan mencari rempah-rempah saja. Namun, dalam perkembangannya tidak hanya berdagang saja yang mereka lakukan akan tetapi mereka mengubah untuk menjadi penguasa wilayah. Oleh sebab itu, di tahap-tahap awal mereka membangun tempat penyimpanan yang kini menjadi bangunan peninggalan bangsa Eropa di Indonesia untuk menimbun rempah-rempah di beberapa wilayah seperti Banten, Batavia dan Jepara.

Setelah mendapatkan dukungan dari Belanda serta modal yang besar, VOC akhirnya mendirikan gudang penyimpanan dan kantor perdagangan. Dan untuk menjaga keamanan selama aktivitas berdagangnya tersebut, pihaknya juga membuat benteng pertahanan. Benteng inipun mempunyai banyak fungsi, selain sebagai kantor dagang dan pemerintahan namun juga digunakan untuk tempat tinggal.

Kehidupan orang Eropa mulanya berada di dalam benteng. Setelah mereka menguasai jalur perdagangan dan pusat-pusat kekuasan, mereka akhirnya berani mendirikan permukiman diluar benteng hingga mencapai wilayah Sunda kelapa kea rah dalam yang kemudian dikenal dengan Batavia. Kehadiran bangsa eropa tersebut tentu mempengaruhi terciptanya bangunan-bangunan baru. Hingga akhirnya mereka pun membuat beragam sarana dan prasarana yang akhirnya menjadi peninggalan bangsa Eropa di Indonesia. Berikut perpustakaan Online Indonesia bagikan untuk Anda.

Daftar Peninggalan Bangsa Eropa di Indonesia:

1. Bidang Militer dan Pertahanan

  • Benteng Duurstede.
    Merupakan salah satu bangunan peninggalan bangsa Eropa di Indonesia yang dibangun oleh bangsa Belanda di tahun 1676 untuk menghadapi serangan dari bangsa Portugis. Dalam serangan tersebut, pasukan Pattimuran pernah bertempur untuk merebut benteng tersebut pada 16 Mei 1817. Dalam serangan tersebut semua pasukan Belanda tewas termasuk presiden Van den Berg.
    Benteng ini awalnya dibangun pada tahun 1545 oleh raja Gowa X yang bernama Tunipallangga Uwalang. Pada masa Raja Gowa XIV benteng tersebut diganti dengan batu padas berwarna hitam keras. Dan di tahun 1666 terjadilah perang antara Raja Gowa dengan penguasa Belanda. Kekalahan Gowa membuat Belanda memaksa kepada raja Gowa untuk menAndatangani perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667.
  • Benteng Vredeburg.
    Peninggalan bangsa Eropa di Indonesia ini dibangun pada tahun 1767, namun selesai pembangunannya pada tahun 1787. Setelah proses pembangunan selesai, bangunan benteng di sempurnakan lagi dan berganti menjadi Benteng Rustenburg yang mempunyai arti benteng peristirahatan. Karena mengalami kerusakan parah akibat gempa dahsyat yang terjadi, akhirnya benteng inipun berganti nama menjadi Benteng Vredeburg yang mempunyai arti benteng perdamaian.
  • Benteng Marlborough.
    Didirikan oleh perusahaan India Timur dibawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. Bentuk dari benteng ini menyerupai kura-kura yang dibuat menghadap selatan serta memiliki luas 44100 meter persegi. Pintu utama dari peninggalan bangsa Eropa di Indonesia nini di kelilingi oleh parit yang tersambung dengan jembatan gerbang dalam. Dan benteng Marlborough inilah yang menjadi peninggalan terbesar Inggris di Indonesia.
    Sebenarnya benteng ini tidak hanya benteng pertahanan militer saja, namun digunakan untuk kepentigan perdagangan. Selain itu, fungsi dari bangunan peninggalan bangsa Eropa di Indonesia tersebut juga sebagai penjamin kelancaran persediaan lada untuk perusahaan Inggris.

Baca juga: Sejarah Orde Baru

2. Bidang Pemerintahan.

Tak hanya datang untuk perdagangan saja, bangsa Eropa datang juga ingin menjajah dan menguasai Indonesia. Secara resmi mereka menjalankan pemerintahan di tanah jajahan. Maka dari itu di berbagai daerah bisa ditemukan beragam bentuk peninggalan bangsa Eropa di Indonesia dalam bidang pemerintahan. Beberapa bangunan pemerintahan pada masa tersebut mengusung gaya Eropa yang merupakan perpaduan Barat dan Timur.

  1. Standhuis.
    Dikenal dengan nama Taman Fatahillah yang merupakan balai kota lama. Dulunya gedung ini merupakan kantor gubernur jenderal VOC yang dibangun pada tahun1707-1710. Bangunan tersebut hampir mirip dengan Istana Dam di Amsterdam yang terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap yang berada di bagian timur dan barat. Peninggalan bangsa Eropa di Indonesia ini juga dulunya digunakan sebagai ruang pengadilan, kantor dan ruang bawah tanah difungsikan sebagai penjara. Penggarapan bangunan ini selesai di tahun 1710 M dan diresmikan oleh Jenderal Abraham van Riebeek. Untuk asriteknya dirancang oleh W,J van der Velde.
  2. Istana Merdeka.
    Dibangun mulai tahun 1973 yakni pada pemerintahan Gubernur Jenderal Louden dan selesai pada tahun 1879 di masa Gubernur Jenderal Johan Willem van Landbarge. Dulunya, tempat tersebut bernama istana gambir yang diarsiteki oleh Drossares pada awal pemerintahan Republik Indonesia dan menjadi saksi sejarah penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat atau RIS oleh pemerintahan Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.
  3. Istana Bogor.
    Dibangun atas inisiatif dari Gubernur Jenderal van Imhoff pada 1745-1750 yang kemudian dilanjutkan oleh gubernur Jenderal Jacob Mossel. Kata Bogor berasal dari kata Buitenzorg yang berarti bebas dari masalah atau kesulitan. Imhof kemudian membuat skesta sendiri dengan meniru asrsitektur dari Blenheim Palace yang merupakan kediaman Duke of Malborough di Inggris.

3. Bidang Hukum.

Walaupun tujuannya untuk menjajah, akan tetapi belada masih menjalankan aktivitasnya seperti sebuah Negara. Untuk itu, mereka membangun sarana guna mendukung jalannya pemerintahan di bidang hukum. Tak hanya membuat undang-undang dan peraturan, namun bangsa Eropa juga membuat peralatan kelengkapan seperti penjara dan polisi.

Peninggalan bangsa Eropa di Indonesia dalam bidang hukum yakni membangun gedung kehakiman Jakarta dan penjara di Bandung. Untuk penjaranya disebut dengan penjara Sukamiskin.

Baca juga: Sejarah Indonesia Paling Terkenal

4. Bidang Ekonomi.

peninggalan bangsa Eropa di Indonesia di bidang ekonomi cukup banyak hal ini dikarenakan misi pertama kehadiran mereka yaitu untuk kepentingan dagang. Tak hanya membangun benteng dan gudang, pemerintah colonial Belanda juga membangun beragam jenis sarana dan prasarana untuk menunjang perekonomian yang diantaranya meliputi stasiun kereta api, pabrik gula dan pelabuhan.

  1. Stasiun Wilem I.
    Stasiun kerita ini dibangun oleh pihak Belanda yang berada di Ambarawa pada tahun 1800 an yang lebih dikenal dengan nama Stasiun Willem I. Nama tersebut diambil dari nama Raja Belanda yang berkuasa saat itu. Dengan dibangunnya stasiun kereta tersebut maka penguasaan akan lebih mudah dalam menemukan dan penggerak transportasi bagi perekonmiannya.
  2. Pelabuhan Tanjung Priok.
    Dibangun pada era colonial Belanda pada tahun 1800 an. Penggalian pelabuhan tersebut dimulai pada tahun 1977 yang diresmikan pada tahun 1883. Kemudian penggarapannya diperlebar lagi pada 1910-1911. peninggalan bangsa Eropa di Indonesia ini berada di tepi laut Jawa yang menjadi pintu gerbang utama kapal-kapal Belanda untuk datang dan mengambil kekayaan alam.
  3. Bidang Kerohanian.
    Dalam perkembangannya, bangsa Eropa juga menjalani kehidupannya di Indonesia. Oleh sebab itu merekapun banyak membangun beragam tempat peribadatan. Di berbagai daerah Belanda membangun gereja dengan model arsiteksturnya yang khas.
    Peninggalan bangsa Eropa di Indonesia di bidang ini yaitu gereja Immanuel dan Katedral di Jakarta juga gereja Blenduk yang berada di Semarang Jawa Tengah.

Dengan adanya ulasan mengenai peninggalan bangsa Eropa di Indonesia di atas diharapkan Anda pembaca bisa mengenal dan mempelajari sejarah tersebut. Karena negara dapat lebih maju jika masyarakat atau warganya ingat akan sejarah negara tersebut.

Leave a Comment