Pakaian Adat Madura

Pakaian Adat Madura

Pakaian adat Madura, Pulau Madura sebagai sebuah wilayah yang masuk ke dalam provinsi Jawa Timur memiliki pakaian khas yang berbeda dengan wilayah Jawa Timur lainnya. Hal ini dikarenakan letak Madura yang terpisah pulau dengan pulau Jawa. Pulau Madura terletak di sebelah Timur Laut Jawa Timur. Dengan luas lahan yang lebih kecil dari pulau Bali yaitu sekitar 5 ribuan kilometer persegi, pulau Madura di huni oleh sekitar 4 juta jiwa. Mayoritas penduduk Madura beragama Islam.

Untuk mencapai pulau Madura ada beberapa akses masuk yang bisa digunakan. Akses laut bisa ditempuh dari Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya menuju Pelabuhan Kamal di Bangkalan. Selain itu di Madura juga tersedia Bandar Udara Trunojoyo di Sumenep. Akses utama dan favorit menuju pulau Madura adalah melalui jalur darat yaitu melintasi Jembatan Nasional Suramadu.

Jembatan Suramadu merupakan salah satu prasarana transportasi yang juga berfungsi sebagai tempat wisata. Hal ini dikarenakan pada saat awal diresmikan jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan antar pulau di Indonesia yang boleh dilalui sepeda motor. Untuk mencapai jembatan Suramadu hanya dibutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit dari pusat kota Surabaya.

Pakaian Adat Madura:

Sebelum membahas pakaian adat madura, mari kita sedikit membahas tentang Madura mulai dari sejarahnya.

Sejarah Madura

Madura memiliki sejarah yang panjang sebagai sebuah wilayah. Tercatat keraton pertama berdiri pada tahun 1269 dengan Arya Wiraraja sebagai Adipati pertama di Madura. Pulau Madura pada mulanya bersatu dengan pulau Jawa hal ini tercatat dalam kitab Nagarakertagama. Hal ini menunjukkan bahwa Madura dan pulau Jawa termasuk dalam komunitas budaya yang sama.

Orang Madura terkenal sebagai penduduk yang blak-blakan. Mereka terkenal dengan cara bicaranya yang apa adanya, tegas dan berani. Mereka tanpa segan mengutarakan ketidaksukaan mereka pada suatu hal kepada orang yang bersangkutan. Berbagai macam sejarah kebudayaan itulah yang menjadi salah satu asal usul pakaian adat Madura. Secara garis besar akan dijelaskan mengenai baju adat Madura seperti dibawah ini :

Pakaian Adat Madura Laki-laki

pakaian adat madura laki laki
@baju tradisionals.com

Baju adat Madura laki-laki sering kali kita lihat di pakai oleh tukang sate. Kaos belang warna merah-putih atau merah-hitam dilengkapi dengan baju dan celana hitam longgar. Pakaian ini biasanya digunakan sebagai pakaian sehari-hari laki-laki Madura. Pakaian ini disebut sebagai baju Pesa’an. Baju Pesa’an ini juga dilengkapi dengan penutup kepala berbahan dasar kain yang disebut dengan Odheng serta sabuk Katemang dan sarung kotak-kotak.

Pesa’an memiliki arti filosofis, baju longgar berwarna hitam menandakan bahwa masyarakat Madura menghargai sebuah kebebasan. Kaos berwarna belang menandakan masyarakat Madura yang pemberani, tegas dan memiliki mental pejuang. Sedangkan Odheng menunjukan tingkat kebangsawanan seseorang. Semakin tegak kelopak Odheng semakin tinggi derajat kebangsawanannya.

Odheng memiliki beberapa ukuran dan motif. Jika dilihat berdasarkan bentuknya Odheng dibagi menjadi Odheng Peredhan dan Odheng Tongkosan. Jika dilihat berdasarkan motifnya Odheng dibagi menjadi motif toh biru, dul-cendul, modang, strojan dan garik. Selain ukuran dan motifnya, ikatan Odheng juga memiliki arti filisofis.

Jika pada Odheng Peredhan, ujung simpul bagian atas di plintir ke atas membentuk huruf Alif dalam bahasa Arab. Sedangkan pada Odhen Tongkosan ujung simpul bagian atas dibentuk huruf Alif Lam sebagai penanda keesaan Tuhan. Hal ini menunjukkan ketaatan masyarakat Madura sebagai pemeluk agama Islam. Baju Pesa’an ini memiliki aksesoris yang beragam tergantung dari tingkat kebangsawanan. Semakin tinggi tingkat kebangsawanan maka semakin banyak aksesoris yang ia kenakan.

Pakaian Adat Madura Wanita

pakaian adat madura wanita

Sama halnya dengan baju adat Madura laki-laki, baju adat Madura wanita juga terkesan sederhana dalam motif dan desain. Baju adat Madura wanita biasa disebut kebaya Rancongan dan baju Aghungan. Kebaya khas Madura biasanya menggunakan warna hijau, biru ataupun merah yang pas bentuk tubuh.

Hal ini menandakan bahwa wanita-wanita Madura sangat menghargai keindahan bentuk tubuh dan kecantikan. Sejak remaja gadis Madura sudah diberikan jamu-jamuan yang dapat menunjang kecantikan dan keindahan bentuk tubuh mereka.

Padanan kebaya yang berwarna kontras itu berupa sarung batik bermotif lasem, storjan ataupun tabiruan. Tak lupa wanita Madura juga menggunakan stagen ( Odhet ) yang diikatkan di perut. Selain itu wanita Madura juga senang menggunakan aksesoris, aksesoris yang dipakai diantaranya yaitu hiasan rambut yang terbuat dari emas biasanya di sebut cucuk sisir dan cucuk dinar.

Penutup kepala yang terbuat dari kain ( Leng Oleng ) juga biasa dipakai oleh wanita Madura. Kalung emas yang berbentuk rentengan biji jagung atau yang biasa disebut kalung brondong. Shelter penthol yaitu giwang emas yang dipakai di kuping.

Tak lupa gelang dan cincin emas melingkar cantik di tangan dan kaki mereka. Dengan semua aksesoris tersebut membuat para wanita terlihat lebih cantik saat mengenakan pakaian adat Madura. Untuk anak-anak , baju adat Madura anak perempuan juga serupa dengan pakaian dewasa hanya saja ukurannya yang lebih kecil termasuk mengenai berbagai macam akasesoris.

Pakaian Adat Madura Modern

pakaian adat madura modern
@baju adat tradisionals

Baju adat Madura modern banyak dipakai saat festival ataupun acara pesta lainnya. Baju adat Madura terkenal dengan corak dan warnanya yang sangat kontras. Ditambah lagi pernak-pernik aksesoris terbuat dari emas yang dipakai dari rambut hingga kaki oleh para wanita Madura. Sehingga wanita Madura lebih mudah dikenali karena kecantikannya serta aksesoris yang menempel pada tubuh mereka.

Pakaian adat Madura kaum adam juga dilengkapi berbagai aksesori. Aksesoris laki-laki tidak berbahan dasar emas. Hal ini dikarenakan di dalam ajaran agama Islam yang mereka anut melarang laki-laki menggunakan emas baik sebagai perhiasan ataupun hal lainnya.

Saat ini penggunaan baju Pesa’an tidak terbatas pada acara-acara tertentu saja. Namun pemakaian baju Pesa’an bisa dipakai di dalam segala macam aktivitas. Untuk di luar pulau Madura sendiri baju Pesa’an biasanya di pakai oleh tukang sate.

Hal ini tak lain karena sate khas Madura terkenal dengan rasanyanya yang enak. Sehingga untuk mendukung penampilan dari penjualnya maka ia memakai baju pesa’an sebagai identitas sate yang ia jual.

Dari Madura saja kita bisa tahu model baju adatnya yang khas, bagaimana dengan daerah lainnya. Indonesia yang terkenal sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia tentunya memiliki kebudayaan yang berbeda di masing-masing daerahnya. Kebudayaan tersebut serta merta ikut mempengaruhi bentuk dan motif pakaian khas daerah mereka.

Baca juga: 11 Pakaian Adat Jawa Timur yang perlu Anda Ketahui

Pakaian adat Madura adalah salah satu pakaian daerah di Indonesia yang sering dipakai saat festival ataupun karnaval. Hal ini tak lain karena bentuk dan motif baju adat Madura terkesan lebih sederhana namun unik.

Terlebih jika karnaval yang dilakukan oleh anak – anak. Sudah bisa dipastikan ada saja anak yang menggunakan baju Pesa’an. Dengan keberagaman ini diharapkan membuat Indonesia lebih berwarna dan berpadu menjadi sebuah hubungan harmonis antara penduduknya dan alam semesta.

Leave a Comment