Pakaian Adat Bali

Pakaian Adat Bali – Kebudayaan dan pariwisata Bali selalu menjadi pusat perhatian, terutama untuk baju adatnya. Hal ini dikarenakan Bali telah dikenal oleh tourist mancanegara. Pakaian adat Bali pun mempunyai fungsi dan kepercayaan tersendiri yang kini masih dipertahankan oleh penduduk setempat. Uniknya lagi tidak ada nama khusus dalam sebutan untuk pakaian tradisional Bali ini.

Baju Adat Bali memang masih dilestarikan dengan baik, kita patut mencontoh bagaimana orang Bali dalam menjaga kekayaan budayanya. Meskipun saat ini Bali menjadi tujuan turis mancanegara, mereka tetap melestarikan kebudayaan yang ditinggalkan oleh leluhur mereka. Untuk Anda yang ingin mengetahuinya, berikut ini perpustakaan.id bagikan untuk Anda.

Pakaian Adat Bali

Pakaian Adat Bali :

Baju adat Bali sangat unik dan khas, berikut ini penjelasan tentang pakaian tradisional bali beserta aksesorisnya.

1. Pakaian Adat Bali Wanita.

pakaian adat bali wanita
@medium.com

Pakaian adat Bali wanita terdiri dari kebaya dan kamen. Masyarakat Bali memang menggunakan kebaya seperti baju adat di pulau jawa. Perbedaan kebaya Bali dan kebaya di pulau jawa pun juga tidak terlalu mencolok. Namun jika diperhatikan secara detail, kebaya Bali tidak terkesan kemewahannya seperti kebaya jawa. Pada kebaya jawa selalu identik dengan glamor ala keraton.

Motif dari kebaya jawa sendiri juga sangat bermacam – macam dan terkesan sangat mewah. Apalagi desain dari kebaya yang telah diberi sentuhan modernisasi semakin mencolok akan kemewahan dari kebaya sendiri. Motif pada kebaya Bali sangat sederhana, bahkan tanpa motif sama sekali. Warna yang digunakan pada kebaya Bali adalah warna yang fresh dan cerah. Itulah ciri khas dari kebaya wanita Bali.

Untuk bawahan pada baju adat wanita Bali disebut dengan kamen. Kamen pada baju adat Bali sekilas seperti kain batik pada umumnya. Hanya saja kamen pada pakaian tradisional Bali mempunyai motif yang sangat sederhana. Sebagian besar motif pada kamen Bali wanita adalah motif bunga.

2. Aksesoris Pakaian Adat Bali Wanita.

Aksesoris pakaian adat Bali untuk wanita meliputi sanggul, selendang dan sabuk prada. Masing – masing aksesoris mempunyai makna tersendiri. Makna dari dari aksesoris baju adat Bali adalah sebagai berikut ini :

  • Sanggul.
    Keunikan pakaian adat Bali pada wanita terletak pada aksesoris rambutnya atau sanggul Bali. Ciri khas dari sanggul Bali adalah bentuknya yang memanjang. Panjang dari sanggul Bali sendiri bisa mencapai 50 cm. Pada sanggul Bali juga dilengkapi dengan bunga kamboja. Pemakaian dari sanggul sendiri juga terdapat aturan khusus.
    Ada 3 macam sanggul Bali, yaitu pusung gonjer, pusung tagel dan pusung kepupu atau podgala. Pusung gonjer digunakan oleh wanita yang belum menikah. Untuk pusung tagel dipakai oleh wanita yang telah menikah. Sedangkan pusung kekupu dipakai oleh wanita yang telah berstatus janda.
  • Selendang.
    Aksesoris baju adat Bali untuk wanita lainnya adalah selendang atau biasa disebut dengan senteng. Selandang atau senteng ini dipakai dengan cara diselempangkan pada bahu. Selain itu juga terdapat filosofi pada senteng. Masyarakat percaya penggunaan senteng merupakan perwujudan dari kebaktian seorang anak wanita untuk orang tuanya.
  • Sabuk Prada.
    Kemudian terdapat sabuk prada. Meskipun fungsinya cukup sederhana, namun sabuk prada pada baju adat Bali wanita memiliki makna filosofi yang cukup dalam. Penggunaan sabuk prada untuk melindungi diri dari perbuatan buruk sekaligus sebagai pelindung rahim.

3. Pakaian Adat Bali Pria.

pakaian adat bali pria
@baabun

Pakaian adat Bali pria lebih kompleks daripada pakaian wanita. Hal ini terlihat jelas pada jumlah kain yang terdapat pada pakaian tradisional ini. Atasan pada baju adat baju pria ini disebut dengan yoko. Yoko ini hanya memiliki satu buah warna, yaitu warna putih. Bentuk dari atasan pakaian adat Bali pria sejenis kemeja atau jas yang berkerah.

Untuk bawahan pada pakaian pria ini juga menggunakan kamen. Pada dasarnya kamen berbentuk sarung yang terbuat dari bahan yang tipis yang bermotif seperti kain batik. Pemakaian kamen pada pria berbeda dengan kamen wanita. Pada bagian tengah dibentuk lancip sehingga menjulur ke tanah. Hal ini juga dipercayai sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.

Lalu juga terdapat sebuah saput pada pinggang. Pemakaian saput ini terletak pada lapisan atas kamen. Saput ini merupakan sebuah yang bercorak, namun tidak memiliki motif yang mencolok.

Baca juga: Pakaian Adat Gorontalo

4. Aksesoris Pakaian Adat Bali Pria.

  • Udeng.
    Udeng merupakan jenis ikat kepala khas dari baju adat Bali. Bahkan udeng ini sebagai identitas dari pakaian Bali pria sendiri. Udeng ini juga mempunyai sebuah filosofi dan jenisnya. Ada dua macam jenis motif udeng, yaitu polos atau berwarna putih dan bermotif batik. Kedua jenis udeng tersebut memiliki fungsi dan aturan pemakaian. Jadi pemakaian udeng tidak boleh asal – asalan.
    Udeng yang tanoa bermotif atau polos digunakan untuk upacara keagamaan. Sedangkan udeng bermotif digunakan untuk keseharian. Sehingga bagi yang membeli oleh – oleh udeng, sebaiknya udeng yang bermotif. Sebab mara tourist tidak akan pernah mengikuti secara langsung upacara keagamaan.
  • Sabuk selendang.
    Penggunaan sabuk selendang pada baju adat Bali pria ini dengan cara diikatkan pada pinggang setelah mengenakan kamen dan saput. Ada sebuah filosofi dalam pemakaian aksesoris ini. Folosofi tersebut masih dipercaya dan dilestarikan oleh masyarakat setempat.
    Masyarakat Bali percaya bahwa penggunaan dari selendang dapat menjaga pemakainya, terutama pada hal yang berbahaya maupun negatif. Jadi selendang bukan hanya sekedar aksesoris semata. Namun juga memiliki fungsi tersendiri.

5. Saput Poleng.

senteng poleng
@shopee.co.id

Pakaian adat Bali terdapat sebuah bagian yang penting, namun terpisah dari pakaian tersebut, yaitu saput poleng. Saput poleng ini memilki motif kotak – kotak yang mempunyai warna hitam dan putih. Saput poleng dianggap sangat sakral oleh masyarakat Bali. Oleh karena itu hanya orang tertentu yang diperbolehkan mengenakan saput poleng ini.

Bagi masyarakat Bali, saput poleng melambangkan filosofi hidup yang sangat dipercayai. Dua warna yang terdapat pada kain tersebut memililki makna dan arti tersendiri. Filosofi dari saput poleng juga merupakan kehidupan spiritual yang sangat mendalam.

Warna putih pada kain saput poleng melambangkan hal yang positif. Seperti kebahagiaan, kebaikan, anugerah, kebenaran dan pencerahan. Sedangkan warna hitam melambangkan hal – hal yang berbau negatif. Seperti kegelapan, keburukan, musibah, kebohongan dan kesedihan.

Masyarakat Bali percaya bahwa dalam kehidupan terdapat dua buah sisi, yaitu sisi gelap dan cerah. Kedua sisi saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Serta msyarakat Bali juga percaya bahwa tidak ada seorang pun yang hidup di dalam salah satu sisi tersebut.

Tetapi seorang manusia sebisa mungkin harus berada pada sisi putih. Terkadang berada pada sisi hitam, namun hal ini tidak akan berlangsung selamanya. Serta harus berusaha terlepas dari sisi hitam tersebut. Itu adalah suatu siklus kehidupan yang terus – menerus akan terjadi sampai napas terakhir.

Itulah detail dari baju adat masyarakat Bali. Walaupun terkadang digunakan dalam keseharian, tetapi ada aturan-aturan tertentu dalam pemakaian pakaian adat Bali tersebut. Aturan pemakaian tersebut juga harus ditaati oleh semua orang tanpa terkecuali, walaupun bukan merupakan masyarakat Bali.

Leave a Comment