Pakaian Adat Gorontalo

Pakaian Adat Gorontalo
@holobis.net

Pakaian adat Gorontalo mempunyai keunikan sama halnya dengan provinsi lain. Gorontalo merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau sulawesi. Provinsi gorontalo sendiri berdiri bukan sejak kemerdekaan RI, namun pada era kepemerintahan Abdurahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gusdur.

Walaupun termasuk provinsi baru, gorontalo sendiri juga memiliki pakaian khas yang disebut dengan walimono, payungga, mukuta dan bilu. Mukuta dan walimono digunakan untuk pengantin pria, sedangkan biliu dan payungga digunakan untuk pengantin wanita.

Pakaian adat Gorontalo :

Bagi Anda yang ingin mencari informasi tentang baju adat Gorontalo, berikut ini filosofi dan penjelasnnya.

Filosofi Warna Pakaian Adat Gorontalo.

Keunikan pakaian adat Gorontalo terletak pada jenis warna pakaian yang mengandung filosofi mendalam. Masing – masing warna memiliki arti dan kegunaan masing – masing. Berikut ini arti warna dalam baju adat Gorontalo.

  • Merah memiliki arti keberanian dan tanggung jawab.
  • Hijau memiliki arti kesuburan, kedamaian, kesejahteraan dan kerukunan.
  • Kuning emas memiliki arti kemuliaan, kejujuran, kesetiaan dan kebesaran.
  • Ungu memiliki arti kewibawaan dan keanggunan.
  • Coklat memiliki arti tanah, yang berarti kematian atau kuburan.
  • Hitam memiliki arti keteguhan dan ketakwaan kepada Tuhan.
  • Putih memiliki arti kesucian dan kedukaan.

Baju Pernikahan khas Gorontalo

pakaian adat adat pernikahan gorontalo
@mahligai Indonesia

Saat akad nikah, pakaian pengantin gorontalo disebut dengan pakaian walimono dan payungga. Untuk pakaian pengantin gorontalo wanita yang disebut dengan biliu mempunyai arti diangkat. Pakaian biliu ini digunakan pasa saat pengantin wanita bersanding di tempat pelaminan atau puade.

Aksesoris yang dikenakan dalam pakaian pengantin gorontalo wanita hiasan kepala yang disebut dengan buyalo boute serta kondeyang dihiasi dengan sunthi. Sedangkan aksesoris pada baju pengantin gorontalo pria disebut dengan payungga tilambia. Aksesoris tersebut menjadi ciri – ciri baju adat Gorontalo yang sangat khas.

Dalam adat pernikahan gorontalo, terdapat tradisi yang dinamakan dengan dutu. Dimana sehari sebelum pernikahan, pengantin pria mengantar harta atau mahar yang disertai dengan buah – buahan. Masing – masing buah juga mempunyai makna tersendiri.

Buah jeruk mempunyai arti sifat yang merendahkan diri. Buah nanas melambangkan bahwa pengantin pria harus bisa menjaga diri sendiri. Untuk buah nangka berarti pengantin pria harus mempunyai sifat yang penyayang. Sedangkan tebu kuning mempunyai makna bahwa pengantin harus menjadi seseorang yang dicintai, tabah dan teguh dalam pendiriannya.

Nama Pakaian Adat Gorontalo:

Secara detail tidak disebutkan Nama baju Adat Gorontalo secara resmi. Untuk penyebutan namanya lebih condong ke jenis aksesoris yang digunakan untuk Baju Pria dan Wanita. Namun untuk pakaian pengantin Gorontalo diberi nama biliu dan makuta. Untuk Mukuta dan walimono dikenakan pengantin pria, sedangkan biliu dan payungga dikenakan oleh pengantin wanita, untuk penjelasannya ada dibawah ini.

Aksesoris Pakaian Pengantin

Keunikan baju adat Gorontalo terletak pada aksesorisnya. Pakaian pria dan wanita mempunyai aksesoris tersendiri. Sedangkan untuk baju adat gorontalo anak terkesan lebih simple. Bahkan pada baju adat Gorontalo anak saat ini mendapat sentuhan modern. Sehingga membuat anak – anak yang mengenakan baju adat menjadi lebih menggemaskan. Berikut ini adalah daftar aksesoris pada baju adat gorontalo :

Pakaian Adat Pengantin Wanita Gorontalo
@mahligai-indonesia

Pakaian Adat Gorontalo Wanita.

  • Baya lo boute.
    Merupakan ikat kepala yang dikenakan untul pengantin wanita. Ikat kepala ini melambangkan suatu simbol ikatan. Seorang wanita akan mempunyai ikatan pernikahan dengan pria. Serta harus memenuhi suatu kewajiban sebagai seorang istri.
  • Tuhi – tuhi.
    Aksesoris kepala ini merupakan gafah yang berjumlah 7 buah. Tuli – tuli tersebut sekaligus menjadi simbol dari kerajaan yang terdapat di gorontalo. 7 kerajaan tersebut mempunyai hubungan kekerabatan yang erat tanpa adanya suatu perselisihan apapun. 7 kerajaab tersebut antara lain, Limboto, Gorontalo, Tuwawa, Hulontalo, Limitu, Bulonga, dan Atingola.
  • Lai – lai.
    Aksesoris ini diletaktakan tepat di ubun – ubun, aksesoris merupakan aksesoris yang wajib dalam baju adat Gorontalo. Baik untuk tradisional dan baju adat Gorontalo modern, tidak terlepas dari aksesoris ini. Sebab lai – lai mempunyai arti yang cukup dalam, yaitu budi luhur, kesucian dan keberanian.
  • Buohu walu wawu dehu.
    Merupakan sebuah kalung emas atau perak yang berwarna keemasan. Namun pada pakaian anak anak, tidak menggunakan aksesoris ini. Sebab aksesoris ini mempunyai arti ikatan keluarga yang akan terjalin antara kekuarga pengantin pria dan wanita.
  • Kecubu atau lotidu.
    Lotidu diletakkan pada dada pengantin wanita, simbol dari kecubu ini adalah kekuatan yang harus dimiliki seorang istri. Dalam adat gorontalo, seorang wanita harus kuat dalam menghapai kerasnya kehidupan dan berbagai macam rintangan.
  • Etango.
    Etango merupakan sebuah ikat pinggang yang memiliki motif menyerupai kecubu. Etango juga menjadi simbol akan kewajiban bagi seorang istri. Salah satu kewajiban istri yang paling utama adalah tidak memasak makanan haram dan harus sesuai dengan syariat islam. Serta harus mempunyai sifat sederhana dan menerima.
  • Pateda.
    Aksesoris ini adalah sebuah gelang yang memiliki ukuran cukup lebar dan berwarna keemasan. Gelang ini mempunyai arti sebagai benteng bagi wanita. Seorang wanita harus dapat membentengi dan mengendalikan diri sendiri dari perbuatan tercela dan melanggar hukum adat maupun pemerintah.
  • Loubu.
    Aksesoris loubu ialah aksesoris yang dikenakan pada jari kelingking dan jari manis. Baik jari tangan kanan maupun kiri dilengkapi dengan loubu. Arti dari aksesoris ini adalah sebuah ketelitan yang harus diperhatikan seorang wanita dalam mengerjakan kegiatan apapun.
Pakaian Adat Pengantin Pria Gorontalo
mahligai-indonesia

Pakian Adat Gorontalo Pria.

  • Tudung makuta.
    Adalah sebuah hiasan kepala yang berbentuk mirip dengan bulu ungas. Tudung makuta merupakan hiasan tutup kepala yang menjadi suatu keunikan pakaian adat gorontalo. Bentuk dari tutup kepala ini terkulai kebelakang dan menjulang tinggi. Tudung makuta juga disebut dengan laapia bantali sibii.
    Aksesoris kepala pria ini melambangkan filosofi dari sifat seorang suami yang sesuai adat gorontalo. Dalam adat gorontalo seorang suami merupakan pemimpin keluarga. Sehingga harus memiliki jiwa kepemipinan yang tinggi, berwibawa dan tegas. Namun seorang suami juga harus memilki sifat yang lembut dibalik kewibawaannya.
  • Bako.
    Kalung dalam baju adat Gorontalo pria disebut dengan bako. Warna dari kalung ini juga kuning keemasan. Sedangkan untuk makna dari bako yang dikenakan pria ini simbol suatu ikatan. Hal ini berarti seorang pria yang memilki ikatan pernikahan dengan seorang wanita.
  • Pasimeni.
    Pasimeni hanyalah sebuah hiasan tambahan yang terdapat pada baju. Hiasan ini melambangkan keadaan di dalam kehidupan rumah tangga. Sebuah rumah tangga seharusnya memiliki keadaan yang harmonis dan damai serta tanpa adanya suatu perkelahian yang menimbulakan keretakan rumah tangga.

Lihat juga: 6 Pakaian Adat Maluku Lengkap dengan Gambar

Penggunaan dari pakaian adat gorontalo hanya untuk keperluan adat tertentu. Misalnya upacara pernikahan, ritual keagamaan, hingga tradisi adat Gorontalo. Terkadang baju adat ini juga dikenakan untuk keperluan pentas seni. Pagelaran seni dan budaya adat gorontalo yang sering penggunakan baju adat adalah seri tari daerah. Pertunjukan seni tari daerah biasanya dilakukan oleh anak – anak dengan mengenakan pakaian anak – anak lengkap dengan aksesorisnya.

Leave a Comment