Pakaian Adat Sumatera Utara

pakaian adat Sumatera Utara

Pakaian adat Sumatera Utara itu seperti apa, ya? Indonesia terkenal kaya dengan suku, kebudayaan, juga adat istiadat. Salah satu provinsi yang terkenal dengan adat istiadat yang kental adalah Sumatera Utara. Berbicara tentang adat, tentu tidak boleh lepas dengan pakaian tradisional. Pakaian ini biasanya digunakan untuk upacara pernikahan atau kegiatan keagamaan lainnya.

Sumatera Utara dikenal memiliki banyak suku dan budaya yang beragam. Suku-suku tersebut hidup rukun dan tersebar di beberapa wilayah di Sumatera Utara. Suku yang paling terkenal adalah suku Batak. Suku Batak sendiri, terdiri dari beberapa suku, lo. Dua di antara yang paling banyak tersebar di Sumatera Utara adalah suku Batak Mandailing dan Batak Toba.

Macam macam Pakaian adat Sumatera Utara:

Suku Batak Mandailing adalah suku yang tersebar di Kabupaten Mandailing-Natal, Sumatera Utara. Suku ini juga tersebar di beberapa daerah seperti Kabupaten Padang Lawas, Tapanuli, hingga ke wilayah Sumatera Selatan. Persebaran suku Mandailing ini tak lepas dari kebiasaan orang Mandailing yang suka merantau.

Suku Mandailing ini ditengarai masih memiliki kerabat dengan suku Batak Toba dan Batak Angola. Hal tersebut dapat dilihat dari struktur fisik, budaya, tradisi, adat-istiadat, dan bahasa yang digunakan oleh suku ini. Marga-marga yang digunakan juga memiliki kesamaan dengan kedua suku tersebut. Beberapa marga suku Mandailing adalah Lubis, Harahap, Nasution, Batubara, Hasibuan, Dalimunthe, Hutasuhut, Tanjung, dan lain-lain.

Agama yang dianut oleh suku Mandailing mayoritas adalah agama Islam. Berbeda dengan suku Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen. Meskipun demikian, beberapa adat kedua suku tersebut memiliki beberapa persamaan seperti adat ketika melangsungkan pernikahan atau kelahiran dan lain-lain.

Pakaian Adat Sumatera Utara Batak Mandailing

pakaian adat mandailing sumatera utara

Salah satu hal yang paling menarik berbicara tentang adat adalah pakaian tradisional yang ada di wilayah tersebut. Setiap suku biasanya memiliki baju tradisional yang menjadi ciri khas masing-masing suku. Suku Batak Mandailing memiliki pakaian tradisional Batak Mandailing yang biasa digunakan untuk pernikahan. Warna yang mendominasi baju ini adalah warna merah, keemasan, dan warna hitam.

Pengantin pria menggunakan ampu-ampu atau penutup kepala yang dulu digunakan oleh raja-raja Mandailing. Penutup kepala ini biasanya berwarna hitam dengan hiasan berwarna emas. Baju yang digunakan adalah setelan jas yang disebut Baju Godang. Baju tradisional tersebut juga dilengkapi dengan ikat pinggan keemasan yang diselipi bobat (dua pisau kecil). Tak lupa kain songket Tapanuli dan gelang polos keemasan yang dipakai di lengan atas.

Pengantin wanita menggunakan Bulang (penutup kepala) yang berwarna keemasan dengan beberapa tingkat. Baju yang digunakan adalah baju kurung dengan bawahan kain songket. Pengantin wanita juga memakai ikat pinggang dengan selipan dua pisau kecil dan gelang berwarna keemasan. Selain itu, pengantin wanita juga menggunakan kalung berwarna hitam dengan ornamen keemasan yang menutup dada.

Pakaian adat Sumatera Utara ini digunakan oleh salah satu komika Indonesia untuk foto pre wedding, lo. Penasaran siapa? Ya, Raditya Dika dan Anissa Aziza, menggunakan pakaian asal suku Raditya Dika ini untuk foto pre wedding mereka. Selain konsepnya unik, pre wedding dengan menggunakan pakaian tradisional juga dapat mengenalkan kebudayaan Indonesia, lo. Tertarik mencoba?

Suku Batak Toba

Suku kedua yang cukup dikenal di Sumatera Utara adalah Suku Batak Toba. Wilayah konservasi suku ini berada di Kabupaten Toba Samosir yang tersebar ke beberapa wilayah di sekitarnya. Suku Batak Toba dahulu berada di satu wilayah yaitu di Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah. Karena pembagian distrik dan perbedaan letak geografis, suku Batak Toba kini terbagi menjadi beberapa puak Batak yang disebut Rumpun Tapanuli. Puak tersebut antara lain Suku Batak Toba, Batak Samosir, Batak Humbang, dan Batak Silindung.

Sama seperti suku Batak lainnya, suku Batak Toba ini juga memiliki marga yang diturunkan dari ayah (patrialnier). Marga yang tersebar di suku Batak Toba adalah marga bagi bangsa Batak yang berkampung halaman di Toba. Marga tersebut antara lain Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, dan Pardede.

Saat ini, agama yang dianut oleh orang Batak Toba pada umumnya adalah Kristen Protestan. Akan tetapi, terdapat satu kepercayaan yang dianut oleh suku Batak sejak dahulu kala. Kepercayaan tersebut disebut dengan agama Malim atau Ugamo Malim.

Pakaian Adat Sumatera Utara Batak Toba

baju adat sumatera utara suku batak toba
@adat tradisional

Baju tradisional dari suku Batak Toba yang lebih dikenal sebagai Pakaian Adat Sumatera Utara adalah kain ulos. Kain ulos adalah kain tenun khas batak yang ditenun menggunakan tangan. Pakaian tradisional yang disebut dengan Ulos Pinuncaan ini biasanya digunakan ketika terdapat upacara atau ritual seperti pernikahan atau pesta.

Baju ini didominasi oleh warna hitam dan merah, beberapa baju khas Batak Toba terbaru telah didominasi warna lainnya seperti warna putih dan keemasan. Ada satu hal yang unik pada baju ini yaitu pihak perempuan yang tidak menggunakan tutup kepala. Tutup kepala hanya digunakan oleh pihak laki-laki.

Pakaian laki-laki suku ini terdiri dari bagian yaitu untuk kepala, tubuh, dan perhiasan. Ulos biasanya digunakan untuk menutup kepala dan tubuh, ikat pinggang (gondit), dan seba-seba yang melingkari tubuh dari pinggang hingga lutut. Pihak laki-laki juga menggunakan celana panjang hitam. Perhiasan yang digunakan antara lain kalung emas (Borgut), tas sandang, Tukkot (tongkat) Tunggal Panaluon, dan Tittin (cincin).

Pakaian perempuan suku ini juga terdiri dari beberapa bagian yaitu kepala, tubuh, dan perhiasan. Rambut perempuan Batak Toba biasanya disanggul dengan ukuran sedang kemudian diikat dengan sortali. Tiga lembar daun sirih disematkan di atas kening. Kemudian diberi konde yang disebut Ulos Bittang Maratur.

Untuk menutupi tubuhnya, perempuan Batak Toba menggunakan baju kurung warna hitam. Kemudian mereka menggunakan selendang dan rok dari Ulos Ragi Hottang. Perhiasannya terdiri dari Borgut, Golang (Gelang), Tittin, Atting-atting (anting-anting), dan tas dari ulos untuk meletakkan sirih.

Presiden Indonesia, Joko Widodo, pernah mengenakan pakaian dari suku Batak Toba, ini, lo. Presiden Jokowi dan Ibu Negara menggunakan ulos ketika menghadiri Karnaval Kemerdekaan Pesona Toba pada Agustus 2016 lalu. Ulos yang digunakan Presiden Jokowi adalah Ulos Ragidup Sirara. Ulos ini biasa dipakaikan kepada kaum terhormat atau raja. Ibu Iriana memakai ulos dengan motif langka yang dinamakan Ulos Tumtuman.

Nah, kekayaan Indonesia akan budaya dan adat istiadat kini terancam punah. Masuknya budaya-budaya moderen membuat budaya dan adat istiadat Indonesia terancam keberadaannya, termasuk adat dan budaya di Sumatera Utara ini.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan pakaian adat Sumatera Utara ini terutama buat pembaca yang asli Sumatera Utara. Kamu dapat mengusung konsep pernikahan dengan budaya batak. Foto-foto pre wedding dengan busana batak juga dapat menjadi alternatif agar pakaian tradisional ini dikenal dan lestari.