Pengertian Orde Baru, Latar Belakang, Beserta Kelebihan Dan Kekurangan Masa Orde Baru

Orde BaruOrde baru merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut masa pemerintahan rezim soeharto yaitu masa kepemimpinan presiden kedua Republik Indonesia setelah menggantikan Soekarno sebagai presiden pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Orde baru merupakan sebuah aturan yang dijalankan kepada kehidupan rakyat, bangsa dan negara Republik Indonesia yang diletakkan kembali pada ideology bangsa yaitu pancasila dan UUD 1945 secara mutlak.

Berdasarkan sejarah, ideology negara Indonesia sempat terancam dengan adanya paham komunis yang menyebar di akhir pemerintahan Soekarno. Paham komunis merupakan ideology menolak segala sesuatu milik pribadi akan tetapi milik bersama. Paham komunis sering kali diartikan sebagai ideology atheis atau tidakmempercayai adanya tuhan.

Setelah terjadi pemberontakan G30S PKI yang dilakukan oleh partai komunis Indonesia terhadap penyebaran paham komunisme di Indonesia, akhirnya pada masa pemerintahan Soeharto menekankan untuk mengembalikan ideology negara yang sempat terancam oleh partai komunis Indonesia, kepada pelaksanaan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen.

Masa orde baru dimulai pada tahun 1966 dan berakhir pada tahun 1998 dengan ditandai lengsernya presiden kedua Republik Indonesia Soeharto setelah menjabat selama lebih dari 30 tahun. Orde baru lahir saat soekarno menandatangi surat perjanjian yang dikenal dengan supersemar yang berisi tentang mandate yang diberikan oleh soekarno kepada soeharto untuk menggantikannya sebagai presiden.

Latar belakang Orde Baru

Latar belakang terjadinya orde baru adalah karena terjadinya kudeta besar-besaran yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia terhadap kebijakan pemerintah. Peristiwa penculikan, penyiksaan dan pembunuhan terhadap jendral-jendral Tentara Negara Indonesia dan beberapa orang penting yang terjadi pada septemper 1965 ini sempat membuat negara menjadi kacau.

Pembantaian terhadap anggota Partai Komunis Indonesia dan kerusuhan terjadi dimana-mana yang membuat tingkat keamanan negara menjadi tidak stabil dan tidak terkendali. Kekuasaan presiden pun menjadi melemah. Demo besar-besaran juga dilakukan oleh rakyat Indonesia agar PKI dibubarkan. Pada masa itu, terdapat tiga tuntutan rakyat yang diajukan, yaitu bubarkan Partai Komunis Indonesia, Bersihkan cabinet dari unsur-unsur PKI, dan yang terakhir turunkan harga sembako.

Presiden Soekarno menanggapi tigatuntutan rakyattersebut dengan melakukan reshuffle kabinet Dwikora. Namun reshuffle tersebut dianggap tidak memuaskan dan mengecewakan karena masih ada unsur komunis di dalamnya. Saat itu, negara sedang berada pada krisis dan masa-masa yang genting. Akhirnya pada tanggal 11 maret 1966 Soekarno menandatangi surat penunjukan soeharto sebagai presiden Republik Indonesia menggantikan dirinya saat itu. Sejak dikeluarkannya surat perintah sebelah maret yang ditanda tangani soekarno, Soeharto diangkat sebagai presiden RI ke-2 pada 22 Februari 1967 secara resmi, melalui Ketetapan MPRS No. XV / MPRS / 1966 dan sidang istimewa MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) pada tanggal 7 – 12 Maret 1967.

Baca juga: Peristiwa Bersejarah di Indonesia

Secara umum pemerintahan orde beru bertujuan untuk mengoreksi segala penyimpangan yang terjadi pada masa pemerintahan sebelumnya, yakni masa orde lama. Penataan kembali segala aspek kehidupan bangsa dan negara. Menjalankan ideology pancasila dan undang-undang Dasar 1945, dan yang terakhir adalah menyusun kembali kekuatan negara dalam menumbuhkan stabilitas nasional dengan maksud agar mempercepat pembangunan nasional.

Pada masa pemerintahan soeharto atau masa orde baru, negara Indonesia Mengalami berbagai macam kemajuan, utamanya pada bidang Ekonomi. Kondisi ekonomi yang tidak stabil sejak kemerdekaannya pada masa ini mulai stabil dan membaik. Akan tetapi prestasi dalam bidang ekonomi tersebut juga dibarengi dengan kekuasaan presiden yang otoriter, yaitu kekuasaan presiden berada di atas Undang-Undang Dasar 1945.

Selain itu, pada masa orde baru juga terdapat berbagai macam penyimpangan politik seperti kebijakan ekonomi yang terlalu berpihak pada asing, kekuasaan yang otoriter serta maraknya korupsi kolusi Nepotisme yang dilakukan oleh soeharto dan krooni-kroninya. Banyaknya korupsi dan ketidakpuasan rakyat juga menjadi penyebab runtuhnya orde baru ini.

Kronologi jatuhnya masa orde baru pun ditandai dengan persaingan politik yang tidak seimbang. Hal ini terjadi karenatelah dilakukan penyederhanaan partai dan indikasi terjadinya kecurangan dalam pemilu. Kebebasan berpendapat saat itu juga ditekan, siapa saja yang tidak setuju atau tidak sependapat dengan pemerintahpasti akan “dibungkam”. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan Soeharto pada masa itu sebagai presiden Republik Indonesia.

Hal inilah yang menjadi pemicu kemarahan masyarakat, terutama mahasiswa. Krisis moneter pun terjadi dan semakin menambah kegelisahan rakyat yang terjadi pada tahun 1997 – 1998. Situasi keamanan negara menjadi tidak stabil dan memanas kembali sepanjang Mei 1998. Demo besar juga dilakukan oleh rakyat agar menuntut Soeharto mundur dari jabatannya. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden Republik Indonesia, sehingga masa pemerintahan orde baru secara resmi berakhir.

Kelebihan dan kekurangan Masa Orde Baru:

Kelebihan Orde Baru:

  1. Meningkatnya Gros Domestic produk perkapita Indonesia yang sebelumnya hanya mencapai $70 berhasil melonjak naik menjadi $1000 pada tahun 1996.
  2. Berhasil melakukan Program Keluarga Berencana yang pada masa sebelumnya tidak dilakukan.
  3. Semakin banyak rakyat yang pintar membaca dan menulis, sehingga tingkat pengangguran berkurang.
  4. Kebutuhan pangan rakyat terpenuhi.
  5. Ketsabilan keamanan negara semakin meningkat.
  6. Sukses melaksanakan gerakan wajib belajar dan gerakan nasional orang tua asuh.
  7. Rencana Pembangunan Lima Tahun sukses dilaksanakan.
  8. Sudah mulai bekerja sama dengan pihak asing dan banyak menerima pinjaman dana dari luar.

Kekurangan Orde Baru:

  1. Meningkatnya Kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme pada semua kalangan masyarakat.
  2. Pembangunan negara tidak merata, dan terdapat perbedaan yang signifikan antara pembangunan pada pusat dan di daerah. Kekayaan daerah banyak digunakan untuk melakukan pembangunan pada pusat kota.
  3. Rasa ketidakpuasan rakyat bermunculan di berbagaidaerah di Indonesia seperti Aceh dan Papua yang tidak tersentuh oleh pembangunan.
  4. Kekuasaan yang berkelanjutan dan tidak terdapat tanda-tanda akan mundur.
  5. Hak Asasi Manusia masih banyak dikekang, dan kekerasan banyak digunakan sebagai solusiuntuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan. Sebagai contoh, operasi rahasia Petrus (Penembakan Misterius).
  6.  Banyak koran dan majalah yang dihentikan penerbitan dan peredarannya secara paksa, karena dianggap tidak sepaham dengan pemerintah sehingga menyebabkan kebebasan pers sangat terbatas.
  7.  Kebebasan berpendapat masih sangat terkekang, yang melawan akan menghilang.
  8. Terdapat kesenjangan sosial bagi si kaya dan si miskin, dimana orang kaya memiliki hak yang lebih baik jika dibandingkan dengan orang miskin. Orang kaya lebih berkuasa.

Itulah penjelasan mengenai sejarah tentang orde baru. Baik kelebihan maupun kekurangannya. Setiap presiden pasti mengusahakan segala sesuatu yang baik untuk rakyatnya meskipun terkadang cara yang digunakannya dianggap menyalagi aturan dan salah.

Sering kali keserakahan telah menghancurkan segala yang sudah dibangun dengan indah. Seperti halnya maraknya korupsi yang hingga sekarang belum ada ujungnya. Hal inilah yang mampu menghancurkan sebuah negara. Belajar dari sejarah bangsa Indonesia, harusnya korupsi, kolusi dan nepotisme harus segera dihilangkan karena sudah jelas akibatnya adalah akan menghancurkan sebuah negara.

Leave a Comment