Sejarah BPUPKI dan PPKI Lengkap Beserta Jumlah Anggota dan Tujuan BPUPKI

Sejarah Lengkap Pembentukan BPUPKI dan PPKI, Kemerdekaan Indonesia tidak bisa terlepas dari adanya sejarah pembentukan bpupki dan ppki. Pasalnya pembentukan BPUPKI dan PPKI adalah salah satu proses dari lahirnya bangsa Indonesia setelah lama dijajah oleh Jepang. Lantas, bagaimana asal mula terbentuknya BPUPKI dan PPKI ? Berikut adalah ulasan lengkapnya.

Sejarah Pembentukan BPUPKI dan PPKI
Sejarah Pembentukan BPUPKI dan PPKI

Sejarah Lengkap Pembentukan BPUPKI dan PPKI

Sejarah lengkap pembentukan bpupki (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan ppki (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dimulai ketika Jepang mengalami beberapa kekalahan pada Perang Dunia kedua. Dimana hal ini mengakibatkan posisi Jepang di Indonesia terancam. Menanggapi kondisi ini, Kumaaikici Harada memberikan pengumuman tentang dibentuknya BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang dalam bahasa Jepang adalah Dokuritsu Junbi Cosakai.

Pengumuman ini diberitakan pada 1 Maret 1945. Pembentukan ini dilakukan oleh pihak Jepang untuk mendapatkan simpatik dari masyarakat Indonesia. Ketua dari BPUPKI adalah Dr. Rajiman Widyodiningrat. Untuk menjalankan badan ini, Dr. Rajiman Widyodiningrat dibantu beberapa wakil ketua salah satunya adalah Icibangase yang merupakan kepala RP dan Badan Perundingan dan RP. BPUPKI secara keseluruhan memiliki anggota sebanyak 60 orang. BPUPKI ini secara resmi didirikan pada 28 Mei 1945.

Sejarah lengkap pembentukan bpupki dan ppki tentunya tidak bisa dilepaskan dari tujuan pembentukannya. Dimana tujuan dari dibentuknya BPUPKI adalah untuk mempelajari dan menyelidiki segala hal yang berkaitan dengan pembentukan negara Indonesia. Saat Indonesia memproklamirkan kemerdekaan suatu hari nanti, maka Indonesia sudah siap dan memiliki dasar negara. Maka dari itulah mengapa tugas BPUPKI yang paling utama adalah merumuskan dasar negara Indonesia.

Untuk mendapatkan rumusan yang sesuai dengan cerminan bangsa Indonesia, BPUPKI menyelenggarakan beberapa sidang. Sidang pertama BPUPKI adalah pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. Dalam sidang ini, dibahas dasar-dasar yang akan menjadi landasan negara. Beberapa tokoh yang diketahui menyumbangkan aspirasinya untuk pembuatan dasar negara adalah Mr. Supomo, Ir. Soekarno dan Moh. Yamin. Pada 29 Mei 1945, Moh. Yamin memberikan sumbangan aspirasi bahwa ada lima hal yang menjadi dasar negara yakni Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan dan Kesejahteraan Rakyat. Supomo diketahui turut menyumbangkan pendapat pada 31 Mei 1945 serta Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945.

Baca juga : Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

Sejarah lengkap pembentukan bpupki dan ppki tidak berhenti pada sebatas persidangan saja. Karena untuk menindaklanjuti berbagai masukan tersebut, pihak BPUPKI membentuk Panitia Sembilan khusus untuk membahas mengenai dasar-dasar negara. Panitia kecil tersebut diketuai oleh Ir. Soekarno. Setelah melalui berbagai tahapan, pada 22 Juni 1945 telah lahir rumusan yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.

Sidang BPUPKI II diadakan pada 10 Juli 1945. Dalam sidang kali ini, hal yang dibahas adalah rancangan UUD (Undang-undang Dasar) dan bentuk Negara. Dalam sidangnya kali ini, BPUPKI kembali menunjuk Ir. Soekarno sebagai ketua dari Panitia Perancang UUD. Dari sidang ini dihasilkan bahwa Indonesia, adalah negara kesatuan berbentuk republik.

Setelah Jepang semakin kalah dalam peperangan Asia Timur Raya, komando dari tentara Jepang di wilayah Selatan kala itu mengadakan rapat. Dalam rapat tersebut, Indonesia akan dimerdekakan pada 7 September 1945. Setelah Nagasaki dan Hiroshima di bom atom oleh pihak Amerika Serikat, Terauchi selaku Jenderal Terauchi menyetujui adanya pembentukan PPKI atau Panitia Kemerdekaan Indonesia yang dalam bahasa Jepang adalah Dokuritsu Junbi Inkai. PPKI dibentuk untuk melanjutkan tugas-tugas dari BPUPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan.

Dalam sejarah pembentukan bpupki dan ppki, diketahui bahwa ketua PPKI adalah Ir. Soekarno. Sementara wakilnya adalah Drs. Moh. Hatta. Demikianlah ulasan kali ini, semoga bermanfaat untuk Anda.

Leave a Comment